Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Garut, Jawa Barat – Selama ini pelaku program Pamsimas masih memiliki pemahaman yang parsial mengenai implementasi pengembangan kapasitas yaitu hanya sebatas kegiatan pelatihan di kelas saja, padahal masih banyak media lain yang dapat digunakan menjadi media pengembangan kapasitas seperti belajar mandiri atau kegiatan tatap muka lainnya. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Pamsimas III akan mengembangkan kegiatan tatap muka melalui belajar bersama berbasis online atau selanjutnya disebut Belajar Bersama Berbasis OnLine. Tujuan dari CB Online ini adalah  meningkatkan kemampuan Tim Fasilitator Masyarakat (FM) dan pelaku lainnya  dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat. Belajar bersama adalah media pengembangan kapasitas bagi para pelaku Program Pamsimas yang tidak bisa diperoleh melalui kegiatan pelatihan atau media lainnya.

Demikianlah apa yang dijelaskan oleh Johan Khadafi diawal acara Uji Coba CB Online yang dilaksanakan pada tanggal 12 – 13 Mei 2017 bertempat di Kantor DC Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Acara yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari ini terbagi dalam tahap penjelasan & persiapan CB Online dihari pertama dan tahap pelaksanaan serta evaluasi yang terlaksana dihari kedua. Pelaku yang terlibat kegiatan ini adalah Perwakilan Word Bank, Tim CMAC, Tim Provinsi ROMS 7 Provinsi Jabar, Tim District dan seluruh personil FS dan FM Kabupaten Garut.  Selain menjelaskan POB, Johan Khadafi dan Ahadi Sam menjelaskan juga teknis pengelolaan CB online dan menegaskan bahwa yang online itu hanya pengelolaannya saja yakni dari mulai menetapkan peserta, pemandu, narasumber,  undangan, konfirmasi kehadiran peserta, mengajukan topik belajar dan mengisi feedback dari pemandu dan peserta. Sementara pada pelaksanaan CB online / belajar bersama tetap dilakukan secara konvensional seperti OJT/coaching yang selama ini sering dilaksanakan namun tema yang dibahas harus lebih detail, merumuskan masalah dan solusi yang terjadi dilapangan dan hal hal lainnya yang dibahas secara mendalam.

Pada tahap persiapan terdapat beberapa kendala yakni  beberapa FM belum mendapatkan user name dan password untuk mengakses CB Online serta adanya FM yang terdaftar sebagai peserta namun belum mendapatkan sms notification undangan. Permasalahan ini dapat langsung diselesaikan oleh Ahadi Sam dengan mendaftarkan ulang nomor telepon dan email peserta. Ahadi Sam mengingatkan kepada seluruh FM dan FS agar tidak merubah dan mengganti nomor telepon dan email yang telah di entry di Aplikasi Pendataan Tim Fasilitator, jika berubah atau salah input oleh DEAO maka peserta tidak akan mendapatkan sms dan email notification undangan pelaksanaan CB Online.

Pada tahap pelaksanaan, telah disepakati bahwa materi yang akan disampaikan adalah Pengadaan Barang dan Jasa tingkat masyarakat. Bertindak sebagai pemandu diskusi Heryani Widiasari (DC) dan Kiki Yudha Patria (Co.DC) sementara pesertanya adalah seluruh FM dan FS Kabupaten Garut sebanyak 18 orang. Pada sessi yang pertama peserta terlihat kurang aktif dan monoton sehingga pada saat sessi selesai, johan khadafi mengusulkan untuk dirubah model tempat duduk peserta dan pemandu yang semula formasi U acak menjadi formasi lingkaran satu baris. Apa yang dilakukan ternyata lebih efektif dan terlihat para peserta dapat mengeluarkan pendapat dan pertanyaan sehingga diskusi lebih hidup. Beberapa pertanyaan dan diskusi kasus terlihat dibahas lebih dalam oleh peserta dan hadir juga Tenaga Ahli Roms 7 yakni PC, Co.PC, TA WSS, TA CD/CDS & TA LGS yang beberapa kali memberikan penjelasan ketika diskusi sudah deadlock.

Berdasarkan apa yang terjadi pada pelaksanaan diskusi tersebut, Tim World Bank yang dari awal mengamati alur diskusi yakni Sri Pamungkas, Sari dan Rahmi bergantian memberikan masukan dan mencatat beberapa hal sebagai bahan perbaikan pelaksanaan belajar bersama. Sari mengungkapkan bahwa beliau sangat menikmati proses belajar bersama, banyak sekali informasi, kasus lapangan dan pembelajaran yang didapat dari mengikuti belajar bersama ini. Peran pemandu diskusi sangat vital karena menjadi tokoh kunci proses belajar bersama, beliau menambahkan sekiranya  pemandu diskusi harus terdiri dari beberapa orang yang berbagi peran baik sebagai pemandu utama dan Co.Pemandu.

Diakhir acara, peserta dan pemandu diajak langsung memberikan umpan balik belajar bersama secara online dan nantinya dapat mengusulkan topik/materi belajar bersama selanjutnya.  Peserta mengaku awalnya cukup canggung dan merasa ribet karena harus menunggu sms undangan dan  mengkonfirmasi kehadiran via web, belum lagi jika mereka sedang berada di desa yang bisa saja sinyalnya kurang bagus sehingga sms undangan tidak masuk serta harus membuat report berupa feedback. Namun setelah mengikuti seluruh rangkaian uji coba CB Online melalui metode belajar bersama peserta cukup puas dan dapat mememahami tahapan proses CB Online ini. Besar harapan kami dengan adanya belajar bersama CB online ini dapat meningkatkan kapasitas pelaku yang berdampak pada kualitas pendampingan dan output yang diharapkan. (Teten ;  CBC/CDS Roms 7 Jawa Barat;Deddy Setiawan-Web Admin/Asst.MIS CMAC).