Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Jawa Timur – Embun pagi dilereng gunung Anjasmara desa Kemasantani dan Kebontunggul kecamatan Gondang Kab. Mojokerto masih menyelimuti hutan hijau, beberapa petani hutan lewat mencari hasil hutan untuk pakan ternak mereka.

Ahad, 6 Agustus 2017 bersama kurang lebih 48 orang dari Desa Kebontunggul berjalan beriringan dengan membawa peralatan galian tanah berjalan menuju hutan. Dipimpin oleh Ketua Satlak dan KKM dan didampingi  Sugiyanto, SH (FM CD) dengan bersemangat membuat patok dan menarik meteran sebagai tanda lokasi yang akan digali.

Seiring naiknya matahari di ufuk bumi Mojopahit, mereka menggali jalur jaringan pipa transmisi sepanjang 2300 meter dari lokasi sumber di kawasan hutan menuju lokasi reservoir di Dusun Penunggulan Desa Kebontunggul. Sementara sekitar 43 orang bergerak dari Desa Kemasantani dipimpin ketua Satlak dan KKM Desa Kemasantani menuju jalur jalan akses setelah hutan lokasi sumber.

Dua kelompok masyarakat ini mengerjakan penggalian jalur pipa transmisi sepanjang 2300 dan pipa distribusi sepanjang 1800 m menuju desa masing-masing. Perencanaan SPAM yang disusun oleh KKM 2 desa tersebut didampingi FM WSS Muji Sri Utami, ST mengakses sumber yang berada di lokasi hutan lereng Gunung Anjasmara diwilayah Kabupaten Mojokerto dengan debit 5 lt/detik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air dari dua desa tersebut. Berdasarkan Kesepakatan penggunaan sumber air atas 2 desa tersebut dihitung dengan kapasitas debit yang tersedia, sumber tersebut dapat memenuhi kebutuhan air minum layak untuk 2100 jiwa di desa Kebontunggul dan 1700 jiwa di desa Kemasantani.

Jauhnya jarak yang harus ditempuh mendorong  desa tersebut mengalokasikan APBDes tahun 2016 untuk membangun penangkap mata air dilokasi sumber dan memasang pipa transmisi utama sepanjang 934 meter dengan diameter 4” dengan alokasi 130 juta yang dibagi 2 desa dan itu dilaksanakan sebelum ada pencairan tahap I Pamsimas.

Proses bergeraknya masyarakat untuk swadaya tenaga (inkind) yang berlangsung selama beberapa hari dibagi beberapa kelompok dimonitoring langsung oleh Ketua DPMU Pamsimas Kab. Mojokerto Panji Suroso, S.IP. Musyawarah pengaturan tenaga kerja Inkind dilaksanakan terpadu di Desa Kemasantani pada tanggal 5 Agustus 2017 dipimpin ketua KKM dan Satlak Desa Kebontunggul dan Kemasantani diampingi FM CD.

Demi air, mereka rela berkorban menyumbangkan tenaga mereka. Kerasnya tanah berbatu tak menyurutkan semangat mereka berbakti untuk negeri dengan cara sederhana. Kesadaran bahwa dana Pamsimas adalah stimulan mereka mencoba menyempurnakan pengorbanan mereka dengan menggarakkan diri dan masyarakat untuk gotong royong mendukung pelaksanaan kegiatan dilapangan dan mengalokasikan APBDes lebih dari standar minimal program dengan prioritas pemenuhan air minum untuk warga masyarakat sebelum dana Pamsimas masuk ke rekening KKM.

Jika para Pahlawan Nasional Kemerdekaan Indonesia berkorban dengan jiwa Nasionalisme mereka maka layak kiranya pengeorbanan mereka demi air, bergerak bersama masyarakat tanpa dibayar adalah  Nasionalisme baru di dunia pemenuhan air minum layak untuk masyarakat. Mencintai bangsa ini ternyata juga bisa diwujudkan dengan pengorbanan tenaga untuk terwujudnya Jaringan SPAM demi terpenuhinya kebutuhan Air Minum Layak. (Tiwi- DC Mojokerto;Deddy S-Asst.MIS/Web Admin CMAC )