P ali, Sumatera Selatan – Keberadaan KP-SPAMS Desa Benakat Minyak Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) provinsi Sumatera Selatan boleh dibilang baru seumur jagung.  Namun berkah kehadiran program Pamsimas di desa tersebut memberikan warna yang berbeda bagi masyarakat desa. Bagaimana tidak, jika selama ini warga sering kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih sampai harus mengungsi ke dusun tetangga, namun sejak bangunan SPAM hasil kegiatan program Pamsimas dioperasikan di tahun 2018, warga tidak perlu bersusah payah lagi sampai harus mengungsi ke dusun tetangga untuk sekedar mendapatkan air bersih.

Adalah Siswono, pria paruh baya yang senang mengenakan kemeja motif kotak-kotak, salah seorang warga Desa Benakat Minyak, mengakui hal tersebut dan merasakan kebanggaan tersendiri ikut terlibat dalam proses pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) di desanya. Pria yang antusias terlibat di pogram Pamsimas dari tahun 2016 dan saat ini menjadi anggota Pengurus KP-SPAMS, turut menikmati buah kerja keras bersama warga lainya. Siswono menceritakan, tidak mudah pada awalnya meyakinkan warga untuk dapat mengalirkan air danau yang ada di desanya ke rumah-rumah penduduk.

Siswono menceritakan, setiap datang musim kemarau warga selalu kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Hampir semua sumur gali yang dimiliki warga akan kering pada kemarau satu bulan pertama. Sehingga satu-satunya sumber air yang bisa dimanfaatkan adalah air danau yang letaknya kurang lebih 250 meter dari pemukiman penduduk. Itupun mereka harus bersusah payah mengangkut air sampai ke rumah dengan berbagai cara.

“Dulu, sebagaian warga sempat pesimis pada awal perencanaan bahwa kegiatan pembangunan SPAM akan berhasil. Berbagai macam komentar dilontarkan warga, namun kita telah sama-sama membuktikan, ketika ada niat dan kemauan untuk bekerja bersama bukan mustahil air danau yang selama ini tidak dikelola dengan baik dapat dimanfaatkan untuk sumber air bersih,” ucap Siswono.

Saat itu ada sekitar 180 KK yang menjadi target Sambungan Rumah (SR) untuk dipasangi meter air.  Sampai dengan bulan April 2018, jumlah pelanggan yang telah menggunakan meter air sebanyak 37 sambungan dengan jumlah pemakaian air yang bervariasi. Rata-rata pemakaian air per sambungan rumah (SR) berkisar antara 5 – 20 M3 per bulan, dengan tarif air Rp 3.100/M3. Calon pelanggan air minta sambungan rumah dikenakan biaya sebesar Rp 700.000 per sambungan. Biaya tersebut sudah termasuk pembelian meter air, pipa dan asesoris serta upah pemasangan. Total iuran yang dapat dikumpulkan rata-rata dalam sebulan Rp 1.200.000.

“Kedepan besar tarif air yang kita terapkan sekarang akan terus dinaikkan disesuaikan dengan tingkat pelayanan, sehingga target penerimaan iuran bisa tercapai untuk menutupi seluruh biaya operasi dan biaya cadangan. Seiring dengan perjalanan waktu, kita akan terus memperbaiki kinerja layanan kepada pelanggan terutama menjaga kualitas air agar tetap baik, agar pelanggan tidak kecewa dengan biaya yang telah mereka keluarkan,” ungkap Siswono dengan penuh rasa optimis.

Sarana yang dibangun di desa Benakat Minyak sendiri terdiri dari sumur resapan sekaligus rumah pompa, penampungan awal, menara air distribusi dan jaringan perpipaan. Dengan memanfaatkan sumber air baku yang diambil dari danau seluas 150 x 40 M2 yang terletak lebih kurang 250 meter dari pemukiman warga.

Dari empat dusun yang ada di Desa Benakat Minyak, Dusun IV diprioritaskan untuk mendapatkan aliran air program Pamsimas. Hasil kesepakatan musyawarah warga desa, Dusun IV merupakan daerah yang paling sulit mendapatkan pasokan air bersih dan memiliki sumber air baku yang belum dikelola. Air baku dari danau dipompa dari sumur resapan selanjutnya ditampung di bak penampungan awal atau ground tank. Di dalam penampungan awal, air baku akan melewati proses penyaringan dan pengendapan, untuk selanjutnya dipompa ke atas dimasukkan ke dalam menara air distribusi. Dari menara air distribusi secara grafitasi air dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Dengan disepakatinya rencana alokasi dana APBDes Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 120.000.000 untuk membangun embung desa sebagai bangunan cadangan air baku di Dusun III, menambah semangat optimisme Siswono dan warga setempat untuk mengaliri Desa Benakat Minyak dengan air Pamsimas yang semakin kuat, untuk mewujudkan tercapainya 100% akses air minum aman dan sanitasi layak pada tahun 2019. (Suloyono-DC PALI/ Hartono Karyatin-Adv & Media Sp).