Temangggung, Jawa Tengah – Sebanyak 26 Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) yang dibangun oleh masyarakat melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2019, siap dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal tersebut ditandai dengan peresmian sarana secara serentak oleh Bupati Temanggung yang dipusatkan di Desa Tegalroso Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung, Kamis (14/11/2019).

Peresmian SPAMS perdesaan dihadiri SKPD Kabupaten Temanggung yang terdiri dari unsur-unsur Dinas PU, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pakem, Satker Pelaksana Wilayah II Balai Prasarana Permukiman (BPPW) Jawa Tengah, Perwakilan Bank Dunia, ROMS 8 Pamsimas Jateng, Camat Parakan, dan kepala desa, KPSPAMS, KKM dari 26 desa, serta perwakilan calon desa lokasi Pamsimas tahun 2020.

Peresmian acara diramaikan dengan penampilan berbagai kesenian yang ada di desa seperti tari gamyong, tari topeng ireng, tari jaran kepang, dan tari bekakak. Panitia juga meramaikan dengan stand pameran yang menampilkan produk lokal masing-masing desa. Produk lokal yang dipamerkan meliputi hasil perkebunan dan pertanian seperti kopi, gula aren, sayur mayur dan buah, dan hasil kerajinan berupa batik, tas dari manik-manik, hasil karya dari bahan bekas, serta hasil olahan pangan lokal seperti tepung jagung, keripik umbi-umbian dan olahan minuman lokal.

Prosesi acara peresmian diawali pengguntingan pita dan uji fungsi sambungan rumah (SR) oleh Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung didampingi Satker Pelaksanaan Wilayah II BPPW Jawa Tengah, dilanjutkan kunjungan ke stand pameran dan meninjau salah satu reservoar terdekat.

Tri Dwi Budi Riyanto, perwakilan Bank Dunia yang hadir di acara menyampaikan, Temanggung merupakan kabupaten yang baik dan sukses dalam melaksanakan program Pamsimas. “Untuk pemeliharaan sarana diperlukan dukungan pendanaan agar sarana yang sudah dibangun dapat berkesinambungan. Dalam menentukan tarif harus memperhatikan asas keadilan dimana warga yang menggunakan air lebih banyak sewajarnya akan membayar lebih tinggi,” pesan perwakilan Bank Dunia.

Kepala Pelaksana Satuan Kerja Wilayah II BPPW Jateng, Endra Bekti Nusantara, ST dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat, pendamping dan pemerintah Kabupaten Temanggung yang telah sukses melaksanakan program Pamsimas. “Sampai saat ini di Temanggung tidak ada “desa kuning” dan “desa merah”, yang artinya semua sarana yang sudah dibangun dimanfaatkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” ucap Endra Bekti dengan bangga.

Endra menambahkan, tantangan kedepan adalah bagaimana masyarakat secara bersama-sama bisa menjaga, diantaranya dengan tertib membayar iuran agar sarana terbangun bisa berlanjut dan bisa dikembangkan ke lokasi yang masih membutuhkan.

Bupati Temanggung yang diwakili Kepala Bappeda Ripto Susilo, SH, MSi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada 26 desa yang sudah berhasil melaksanakan pembangunan SPAMS tahun 2019.  “Tolong sarana yang sudah dibangun bisa dimanfaatkan dengan baik dan perilaku hidup yang sehat harus dibiasakan agar semua masyarakat Temanggung selalu sehat,” pesan Ripto.  Selanjutnya dengan berucap Bismillahir rahmanir rokhiim, Ripto Susilo memukul gong sebagai tanda sarana yang sudah dibangun oleh masyarakat secara resmi sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Suniyat selaku Ketua KKM Tegalroso mengakui selama ini warga desanya kekurangan air apalagi di musim kemarau debit air sumur menyusut. Sementara PDAM yang ada tidak mampu menjangkau pelayanan hingga ke pelosok desa. Pamsimas hadir di desa memberikan solusi, tinggal putar kran, air sudah bisa dinikmati. Suniyat mengaku senang bisa bersama-sama masyarakat menyelesaian pembangunan sarana air bersih dan sanitasi dengan bimbingan para pendamping atau fasilitator. (Sri Wahyuni-TA CDCB Jateng/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).