Grobogan, Jawa Tengah – Bupati Grobogan Hj Sri Sumarni, SH MH meresmikan penggunaan sarana air minum dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang dipusatkan di Dusun Pancan Desa Getasrejo Kecamatan Grobogan-Jawa Tengah, Kamis (16/01). Sarana air minum yang diresmikan tersebar di tujuh desa, yaitu Desa Getasrejo, Ngabenrejo, Rejosari, Wedoro, Werdoyo, Dimoro, dan Desa Tunjungharjo

Bupati Sri Sumarni menyampaikan, saat ini akses air minum di Kabupaten Grobogan baru sebesar 62,7%, sehingga masih dibutuhkan banyak pendanaan untuk mewujudkan 100% akses. Bupati berharap pendanaan tersebut dapat disediakan dari berbagai pihak secara gotong royong untuk menuntaskan permasalahan air minum di Kabupaten Grobogan.

Bupati menyampaikan, Pamsimas menjadi salah satu program dalam penyediaan layanan air minum dengan menempatkan masyarakat bukan lagi sebagai obyek tetapi menjadi subyek. Kata “berbasis masyarakat” yang melekat dalam Pamsimas dimaknai bahwa seluruh komponen masyarakat menjadi pelaku utama kegiatan dan terlibat secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan Pamsimas.

Bupati berharap agar fasilitas yang sudah terbangun dimanfaatkan dengan baik, dikelola sesuai kesepakatan, mengingat Program Pamsimas dilaksanakan dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan terlibat aktif.

“Masyarakat diharapkan tidak hanya sebagai pengguna layanan, tetapi ikut bertanggung jawab atas suksesnya program ini secara berkelanjutan,” imbuhnya

Pamsimas merupakan bagian dari program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang mencakup “5 Pilar”, yaitu stop buang air besar sembarangan, (Stop BABS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum rumah tangga (PAM-RT), pengelolaan sampah rumah tangga (PSRT), dan pengelolaan limbah cair rumah tangga (PLRT).

Pamsimas di Kabupaten Grobogan sudah berlangsung sejak tahun 2008, dan berjalan dengan baik. Indikasinya, sejak tahun 2008 hingga akhir tahun 2019 lalu sudah banyak warga yang bisa mendapatkan pasokan air bersih melalui program Pamsimas.

Sepanjang pelaksanaan Pamsimas di Kabupaten Grobogan, telah menghasilkan 85.125 sambungan rumah (SR). Sambungan rumah tersebut tersebar di 209 di 19 kecamatan, dengan total warga yang dilayani sebanyak 24.201 Kepala Keluarga (KK).

“Oleh sebab itu, kehadiran Pamsimas ini sangat membantu kebutuhan masyarakat akan air bersaih,” kata Bupati.

Untuk tahun 2020 ini, program Pamsimas rencananya akan dilaksanakan di 15 desa, yang terdiri dari 12 desa dibiayai dana APBN dan 3 desa didanai APBD, dengan target penambahan 2.250 sambungan rumah.

Menyinggung soal banjir yang belum lama ini melanda Kabupaten Grobogan, Bupati mengingatkan adanya ‘Gerakan Masal,’ yaitu memanen air hujan, membuat sumur resapan, mengelola sampah dengan benar, dan membuat biopori. Diharapkan dengan gerakan sederhana ini dapat mengurangi risiko banjir.

Sementara itu Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Jawa Tengah yang diwakili oleh Kasatker Wilayah II, Indra Bekti Nusantara dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan awal yang baik dalam upaya pencapaian target 100-0-100, dan berharap infrastruktur yang sudah terbangun dijaga dikelola dan dikembangkan untuk memberikan layanan yang berkelanjutan, mengingat air adalah kebutuhan dasar manusia.

Ketua KPSPAMS “Tirta Bening” Desa Getasrejo menuturkan, kegiatan Pamsimas di desanya dapat melayani 2 dusun, yaitu Dusun Pancan dan Dusun Pilang, dari 5 dusun yang ada. Dua dusun tersebut dilayani dengan 150 sambungan rumah (SR). Sarana yang dibangun melalui Pamsimas terdiri dari sumur dalam (sumur bor), jamban, dan sarana cuci tangan di sekolah.

Acara peremian dihadiri oleh perwakilan dari Bank Dunia, Bappeda, Disperakim, Dinkes, DPMU Pamsimas Kab Grobogan, Camat, dan para Kepala Desa dan KKM lokasi Pamsimas, serta ROMS Pamsimas Provinsi Jawa Tengah dan Tim Pendamping Kabupaten Grobogan (Adhi Cahyo Nugroho-FMS Jateng & Indra Setyawan-DC Kab. Grobogan/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).