Garut, Jawa Barat – Sebagai wujud kepedulian dalam rangka mitigasi pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), seluruh komponen bangsa bergerak serentak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, desa hingga ke tingkat RT-RW, termasuk lembaga atau kelompok masyarakat.

Di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, sebuah kelembagaan masyarakat yaitu Kelompok Pengelola Sistem Penyedia Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) Desa Cigagade di Kecamatan Balubur Limbangan, terlihat memasok air ke posko kesehatan Cofid-19 yang ada di desa, sejak Senin (06/04).

KPSPAMS adalah lembaga bentukan masyarakat untuk mengelola sarana air minum hasil kegiatan/program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, atau Pamsimas. Desa Cigagade merupakan salah satu desa lokasi Pamsimas dari 28 ribuan lebih desa Pamsimas di seluruh Indonesia.

Hoerudin, Ketua KPSPAMS Desa Cigagade dan segenap pengurus lainnya, juga gencar melakukan sosialisasi dalam rangka membantu Pemerintah Kabupaten Garut terkait penanganan kesehatan di desa dan warga masyarakat Kecamatan Limbangan, terkait merebaknya wabah Covid-19.

Gerakan yang dilakukan KPSPAMS Cigagade adalah memastikan ketersediaan air bersih sehingga memudahkan anggota masyarakat untuk melaksanakan cuci tangan pakai sabun (CTPS).

Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) antara lain dengan melakukan CTPS dengan air mengalir diyakini dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit berbasis lingkungan, dan juga diyakini dapat memutus penebaran virus corona.

“Di Desa Cigagade, kan di tiap RW dibentuk posko kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19. Nah di posko tersebut dibutuhkan sarana cuci tangan, untuk mengedukasi warga dalam rangka perilaku hidup bersih dan sehat, yang mana ini membutuhkan peralatan dan air bersih tentuanya,” ujar Hoerudin.

Munculnya ide ini berawal dari salah satu posko kesehatan Cofid-19 yang menyediakan sarana cuci tangan yang membutuhkan pasokan air bersih, namun kondisinya air bersih cukup jauh dari lokasi posko. Pengurus KPSPAMS Desa Cigagade kemudian berinisiatif dengan memberi pasokan air bersih melalui jaringan pipa Pamsimas ke sejumlah posko kesehatan Cofid-19 yang ada di Desa Cigagade.

Saat ini sudah ada lima posko kesehatan Cofid-19 yang mendapatkan pasokan air dari jaringan perpipaan Pamsimas. Target selanjutnya, tambah Hoerudin, seluruh posko kesehatan Cofid-19 yang ada di Desa Cigagade mendapatkan pasokan air dari jaringan Pamsimas.

Untuk setiap titik sarana yang dibangun, seperti yang diinformasikan Hoerudin, dibutuhkan biaya kurang lebih Rp150 ribu, tidak termasuk meteran air.

Apa yang dilakukan Hoerudin dengan segenap pengurus KPSPAMS Desa Cigagade merupakan bentuk partisipasi/kontribusi nyata dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di Desa Cigagade khususnya dan wilayah Kabupaten Garut pada umumnya.

Inisiatif yang dilakukan Hoerudin dan kawan-kawan mendapat apresiasi Kepala Desa Cigagade, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut selaku leading sektor Pamsimas, District Coordinator (DC) Pamsimas Kabupaten Garut dan segenap Fasilitator Masyarakat selaku pendamping masyarakat dalam pelaksanaan program Pamsimas di tingkat desa.

“Saya mewakili Dinas PUPR Kabupaten Garut sangat mengapresiasi atas gerakan KPSPAMS Desa Cigagade yang mana ini patut dicontoh bagi KPSPAMS lainnya di Kabupaten Garut,” kata Edy Kuntoro, ST MT, Kepala Bidang Infrastruktur Pemukiman, Dinas PUPR Kabupaten Garut, memberikan apresiasi (Heryani Widiasari-DC Kab Garut/Hartono KS-NMC)