Koba-Bangka Tengah, Kep BabelMasifnya penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) dalam sebulan terakhir ini mendorong semua lini masyarakat bergerak bersama melawannya. Dari tingkat pusat sampai ke daerah bahkan pelosok negeri, termasuk yang dilakukan KPSPAMS ‘Air Sehat’ Desa Cambai Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang ikut andil membentengi masyarakat desa dari serangan COVID-19.

KPSPAMS atau Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi merupakan lembaga pengelola sarana air minum tingkat desa yang dihasilkan dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas. Desa Cabai merupakan lokasi sasaran program Pamsimas tahun 2015.

Dampak pandemi COVID-19 selain mempengaruhi kondisi kesehatan fisik, juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Kondisi ini sangat disadari oleh para pengurus KPSPAMS ‘Air Sehat.’ Mereka berinisiatif untuk membantu pemerintah desa dalam melakukan kegiatan promosi kesehatan (‘Promkes’) melakukan sosialisasi pencegahan infeksi COVID-19 melalui pembiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Selain menggalakkan kegiatan CTPS, juga membangun sejumlah sarana CTPS di tempat publik seperti di balai desa dan membagikan sembako kepada warga yang terdampak. Kegiatan ini dilaksanakan KPSPAMS ‘Air Sehat’ Desa Cabai bekerja sama dengan Pemerintah Desa Cabai, Babinsa, dan Puskesmas setempat, pada Rabu (08/04).

Adelia yang kesehariannya sebagai bidan desa memberikan penyuluhan kepada warga yang hadir dalam pertemuan menuturkan, aktifitas CTPS minimal dilakukan dengan 6 langkah yang benar sekitar 20 detik menggunakan air mengalir. CTPS diyakini dapat membunuh kuman atau virus yang ada di tangan. Tangan sebagai anggota tubuh yang digunakan untuk beraktifitas berpotensi sebagai media perantara kuman/virus masuk ke dalam tubuh manusia. Dengan tidak melakukan CTPS lebih dulu, saat hendak makan atau menyetuh mata dan hidung serta muka, virus dapat masuk ke tubuh manusia sehingga mengakibatkan sakit. Virus COVID-19 dapat juga menyebar ke tubuh manusia dengan pola seperti itu.

“Dibangunnya sarana CTPS di areal publik seperti balai desa, diharapkan mendorong masyarakat terutama anak-anak meniru kebiasaan baik dengan secara rutin melakukan CTPS baik saat di rumah ataupun di tempat umum,” tutur Reza Tomi Ketua KPSPAMS ‘Air Sehat’ saat mendampingi masyarakat mempraktekkan cara CTPS yang diajarkan bidan Adelia

Giwang Maulana, siswa kelas 1 SDN 05 Namang bersama ibunya turut mempraktekkan CTPS, sambil mengatakan di sekolahnya juga diajarkan CTPS seperti ini.

Mendengar celoteh Giwang, Dini, District Coordinator (DC) program Pamsimas Kabupaten Bangka Tengah mengiyakan bahwa tempat sekolah Giwang di SDN 5 telah dibangun sarana CTPS melalui program Pamsimas.

Menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H, KPSPAMS ‘Air Sehat’ memberikan bantuan sembako kepada pelanggan kurang mampu yang terdampak COVID-19.  Pengadaan sembako ini menggunakan uang kas KPSPAMS dan dibagikan bertepatan dengan pembangunan sarana CTPS. Pembagian sembako menerapkan protokol kesehatan terkait pencegahan COVID-19, antara lain dengan penerapan physical distancing (jaga jarak fisik). Pengambilan sembako dilakukan secara bertahap untuk menghindari kerumunan, dan warga yang datang diminta untuk mengenakan masker. Babinsa bergerak mendatangi rumah-rumah lansia/jompo untuk mengantarkan bantuan sembako.

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kabupaten Bangka Tengah selaku induk organisasi KPSPAMS, Tim Pamsimas Kabupaten Bangka Tengah dan beberapa Fasilitator Pamsimas yang bertugas di Kabupaten Bangka Tengah.

Saat ditemui di sela-sela acara, Ketua Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kabupaten Bangka Tengah, yang juga merupakan pengurus KPSPAMS ‘Air Sehat’, Sedehana Makmur menuturkan, kegiatan ini akan dipublikasikan ke media sosial anggota Asosiasi Kabupaten Bangka Tengah untuk memberikan motivasi kepada para anggota untuk agar lebih peduli dalam penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memberikan perhatian untuk membantu warga desanya dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Saat ini KPSPAMS ‘Air Sehat’ mengelola sarana air minum yang dibangun melalui program Pamsimas dengan total sambungan rumah (SR) sebanyak 111 yang telah dilengkapi dengan meteran air hasil swadaya masyarakat. Sejak awal KPSPAMS menetapkan tarif air untuk menunjang operasional dan pemeliharaan sarana yang terbangun, dengan tarif sebesar Rp 4.000/m3.  Penetapan tarif air telah diatur dalam peraturan desa (‘Perdes’) dan dipatuhi oleh warga/pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya pelanggan yang menunggak pembayaran dari bulan ke bulan.  Saat ini saldo kas di KPSPAMS sebesar Rp 29 Juta (akhir Maret 2020).

KPSPAMS juga melakukan perbaikan sarana dan menambah jaringan perpipaan. Harapannya, ke depannya, KPSPAMS dapat membangun jaringan baru sehingga semua dusun terlayani kebutuhan air minum. Tahun 2020 Desa Cabai telah diusulkan untuk penerima program Hibah Insentif Desa (HID). Pemberian HID diharapkan dapat mempercepat terwujudkan 100% pelayanan air minum bagai seluruh warga Desa Cabai.

Uang iuran masyarakat tidak hanya digunakan untuk operasional dan pemeliharaan sarana air minum, namun juga dialokasikan untuk kegiatan sosial. Dari uang kas tersebut sebagian digunakan untuk kegiatan ‘Promkes’ penanggulangan COVID-19, pengadaan sarana CTPS, dan pembagian sembako bagi warga terdampak COVID-19.

Masyarakat yang mendapat bantuan sembako merasa sangat senang, karena tidak hanya mendapatkan pasokan bahan pokok tapi juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun dan berprilaku hidup bersih dan sehat. (Dini Prianti- DC Bangka Tengah & Hanifah-TA STBM Kep Babel/Endang SR-NMC/Hartono).