Tanah Bumbu, Kalsel – Merebaknya wabah Corona Virus Disease (COVID-19) termasuk di Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tanah Bumbu, telah mengundang perhatian KPSPAMS ‘Tirto Langgeng’ Desa Puwodadi Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.

KPSPAMS atau Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi merupakan lembaga masyarakat di tingkat desa selaku pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perdesaan yang dihasilkan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Adalah Gunadi, Ketua KPSPAMS ‘Tirto Langgeng’ Desa Purwodadi menyampaikan, pandemi COVID-19 telah menjadi perbincangan hangat di kalangan warga di desanya. Untuk itu KPSPAMS dengan dukungan Pemerintah Desa Purwodadi mengambil sikap dan sepakat melakukan kolaborasi untuk menghadang penyebaran COVID-19 di wilayahnya/desa.

Kolaborasi diwujudkan dalam bentuk pengadaan sarana cuci tangan (SCT) portable dan dibagikan kepada 870 KK termasuk ke sejumlah sarana ibadah, pada awal April 2020. Pembagian SCT tersebut dilengkapi dengan sabun cuci tangan. Secara keseluruhan untuk mengadaan SCT tersebut menghabiskan biaya Rp. 52,7 Juta. Biaya tersebut ditanggung bareng dengan sharing dari kas KPSPAMS sebesar Rp 25 juta dan sisanya dari APBDes tahun anggaran 2020 sebesar Rp 27,7 juta.

H Jumoro, Kepala Desa Purwodadi menambahkan, aparat pemerintah desa bersama para Ketua RT dan KPSPAMS serta segenap komponen warga desa, juga membangun Posko Pemeriksaan di gerbang pintu keluar-masuk Desa Purwodadi.

Desa Purwodadi merupakan lokasi sasaran program Pamsimas tahun 2009. Bergulirnya program Pamsimas ke desa telah menyadarkan masyarakat pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS), antara lain dengan menghentikan kebiasaan buruk buang air besar di sembarang tempat (BABS). Berkat dukungan masyarakat, tahun 2016 Desa Purwodadi dinyatakan bebas BABS atau Open Defecation Free (ODF). Capaian ‘ODF’ ini tidak lepas dari peran Dinas Kesehatan melalui para tenaga Sanitarian Puskesmas dalam mensosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya menerapkan PHBS.

SPAM perdesaan yang dibangun melalui program Pamsimas sebelas tahun lalu, masih terawat dan berfungsi secara baik. SPAM tersebut dikelola KPSPAMS ‘Tirto Langgang’ dan mampu melayani kebutuhan air bagi seluruh warga desa dengan akses air minum telah mencapai 100%.

Keberadaan SPAM desa mampu menunjang usaha warga setempat, seperti usaha sayur-mayur yang sangat membutuhkan air, dan tanaman obat-obatan serta tanaman hias. Warga Desa Purwodadi merasa senang dan sangat terbantu dengan keberadaan SPAM yang dibangun melalui program Pamsimas. Keberadaan air Pamsimas memberikan kontribusi nyata dan telah mengantarkan Desa Purwodadi meraih Juara Nasional Kebun Rakyat dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan pada tahun 2014.

Gunadi, Ketua KPSPAMS ‘Tirto Langgeng’ menuturkan, selama kurang lebih 11 tahun, KPSPAMS yang dikelolanya mampu memberikan pelayanan kepada warga desa dengan jumlah pelanggan air sebanyak 617 KK atau melayani sekitar 2.450 jiwa. Jaringan pipa distribusi mampu melayani seluruh warga yang tersebar di 16 RT. Satu-satunya RT yang tidak dilayani KPSPAMS adalah warga di RT 017 yang merupakan kawasan perumahan perusahaan yang telah dilengkapi sarana air minum yang dibangun perusahaan.

Terealisasinya bantuan sarana CTPS portable yang sebagian didanai kas KPSPAMS, tidak terlepas dari kesadaran warga desa yang telah membayar iuran air secara disiplin setiap bulannya. Sampai akhir April 2020 saldo kas KPSPAMS berjumlah sekitar Rp 55 jutaan.

Bantuan sarana CTPS kepada seluruh kepala keluarga tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat, salah satunya melalui budaya CTPS. Kebiasaan untuk melakukan CTPS dengan air mengalir akan senantiasa dilakukan setiap hari tidak hanya sebatas pada masa pandemi COVID-19.

Kinerja dan torehan prestasi yang diraih KPSPAMS ‘Tirto Langgeng’ tidak lepas dari visi organisasinya “Terwujudnya masyarakat Purwodadi yang sehat, sejahtera dan mandiri melalui pelayanan air minum yang profesional secara layanan maupun pengelolaannya”. (M Alfauzi-DC Tanah Bumbu & Trisno Kusuma Rini-Co DC Tanah Bumbu/Zulkifli-TA CDCB Kalsel/Hartono KS)