Merauke, Papua – Kampung Sidomulyo Distrik Semangga Kabupaten Merauke merupakan penerima Program Pamsimas 2017 melalui pendanaan dari APBD.  Awal mula kampung ini dipilih sebagai sasaran Program Pamsimas karena masyarakatnya yang sulit air dan masih banyak masyarakat mempraktekan kebiasaan buang air besar di sembarang tempat (BABS).

Data akes jamban (awal) menunjukkan dari total penduduk 268 KK (935 jiwa), hanya 90 KK (311 jiwa) yang memiliki akses terhadap jamban, atau hanya sebesar 33,58%.  Masih ada 66,41% KK yang tidak memiliki jamban dan masih mempraktekan BABS.  Ada 162 KK (642 jiwa) atau sebesar 60,44% yang tidak memiliki akses terhadap air minum layak.

Melihat kondisi seperti itu Pemerintah Kampung Sidomulyo tidak tinggal diam.  Bersama dengan masyarakat setempat, Pemerintah Kampung dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Merauke, membuat perencanaan pembuatan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) melalui Program Pamsimas.  SPAMS yang dibangun menggunakan opsi air permukaan (Bendali) yang dilengkapi dengan sistem perpompaan (1 unit). SPAMS tersebut diharapkan mampu melayani kebutuhan air bagi 219 KK atau 773 jiwa. Pada tahun 2020 Kampung Sidomulyo kembali mendapatkan dana Hibah Insentif Desa (HID) – Program Pamsimas dan tahun 2021 lewat dana HID MAMA (Menuju Air Minum Aman) – Pamsimas. Saat ini Kampung Sidomulyo sudah 100% akses air minum dengan total sambungan rumah (SR) sebanyak 120 unit.

Program Pamsimas tidak hanya membuat Desa Sidomulyo mencapai 100% akses air minum, namun juga perbaikan sanitasi.  Berkat adanya dukungan Pamsimas, beserta kerja sama dari pemerintah kampung dan pemerintah kabupaten, Desa Sidomulyo berhasil membebaskan diri dari kebiasaan perilaku buruk yaitu Buang Air Besar Sembarangan (BABS).  Saat ini seluruh KK di Desa Sidomulyo (268 KK,935 jiwa) sudah memiliki akses terhadap jamban.  Program Pamsimas berhasil menambah 178 KK (624 jiwa) akses terhadap sanitasi layak yang berkelanjutan.

Dengan 100% akses air minum dan 100% akses jamban yang dicapai dalam waktu cepat, maka sudah tepat KPSPAMS Desa Sidomulyo ditetapkan sebagai KPSPAMS terbaik di Provinsi Papua.  Kementerian PUPR melalui Dirjen Cipta Karya memberikan penghargaan kepada KPSPAMS Desa Sidomulyo bersama dengan 32 KPSPAMS terbaik lainnya dari seluruh Indonesia.  Piagam penghargaan diberikan bersamaan dengan puncak acara Rakornas Pamsimas III tahun 2021 di Jakarta, Kamis (25/11/2021), yang dihadiri secara langsung Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Untuk mendukung percepatan Stop BABS di Kampung Sidomulyo dilakukannya dengan beberapa pendekatan kegiatan yaitu pemicuan perubahan perilaku sejak tahun 2017. Pemicuan dipimpin oleh sanitarian didampingi oleh Unit Kesehatan KKM Pamsimas yang juga merupakan kader posyandu desa, dengan dukungan dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas.

Selanjutnya kegiatan monitoring pasca pemicuan dilakukan untuk memantau perkembangan akses jamban di masyarakat.  Kegiatan monitoring melibatkan sanitarian, kader posyandu, Unit Kesehatan KKM Pamsimas,  serta Tim STBM desa.

Tidak cukup sampai disitu, kegiatan penyuluhan dan promosi kesehatan di posyandu serta sekolah, dilakukan dengan melibatkan semua unsur masyarakat.  Kegiatan ini dilakukan baik secara tatap muka maupun dengan penggunaan berbagai media promosi seperti baliho, spanduk, poster, yang memuat pesan-pesan terkait Sanitasi Total Berbasisi Masyarakat (STBM).

Tercapainya Stop BABS berkat dukungan dana pembangunan jamban yang dibiayai dari dana kampung sejak tahun 2017-2021.  Adanya peraturan kampung terkait Stop BABS juga menjadi pengikat yang kuat agar masyarakat bisa diawasi terkait pentingnya penggunaan jamban untuk buang air besar.

Pemerintah kampung dalam mendukung percepatan Stop BABS, bekerja sama dengan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) untuk pengembangan jaringan sarana air bersih sehingga menjangkau seluruh rumah tangga.  Pemanfaatan jamban menjadi lebih efektif berkat kemudahan pasokan air Pamsimas yang telah menjangkau seluruh warga kampung.

Dukungan juga ditunjukan oleh KPSPAMS untuk percepatan Stop BABS melalui pembentukan Tim STBM Kampung/Tim monitoring yang bertugas mengkoordinir pemantauan Stop BABS .

KPSPAMS bekerjasama dengan sanitarian dalam kegiatan promosi kesehatan di masyarakat dan di sekolah, serta memastikan sarana Pamsimas berfungsi baik dan menjangkau seluruh rumah tangga yang telah memiliki jamban.  Focus Group Discussion (FGD) juga dilakukan oleh KPSPAMS untuk mencari solusi agar masyarakat bisa segera memiliki dan akses terhadap jamban.

Dalam rencana kerja KPSPAMS juga mencantumkan kegiatan terkait promosi Stop BABS dan cuci tangan pakai sabun (CTPS).

Pencapaian Stop BABS tidak terlepas dari peran dan dukungan Pemerintah Kabupaten Merauke. Dinas Kesehatan selaku leading sektor bidang kesehatan melakukan kegiatan sosialisasi STBM di Kampung Sidomulyo.  Tahun 2021 Dinas Kesehatan akan melakukan kegiatan sosialisasi STBM di 108 kampung.    Selain itu juga kegiatan evaluasi pasca pemicuan guna melihat capaian akses jamban dan dampak dari kegiatan pemicuan serta kampanye yang sudah dilakukan sebelumnya.

Dukungan juga datang dari Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Kabupaten Merauke, dengan adanya pembangunan sarana air bersih, MCK, pembangunan Ipal plus MCK skala 25 KK.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) juga turut mendukung melalui Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Masyarakat Kurang Mampu yang wajib dilengkapi dengan jamban sehat.

Dengan adanya dukungan serta kerjasama antar semua pihak, mulai dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah kampung dan masyarakat, saat ini Desa Sidomulyo berhasil bebas dari perilaku buang air besar sembarangan, dimana semua masyarakatnya sudah 100% akses terhadap jamban layak. (Dorkas A Koebanu-TA STBM Papua/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).