Martapura , Sumatera Selatan – Sebagai salah satu program nasional keberadaan program Pamsimas sangat besar manfaatnya yang dirasakan oleh masyarakat Desa Windu Sari Kecamatan Belitang Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan.
Bermula pada tahun 2017 ketika program Pamsimas masuk ke Desa Windu Sari. Masyarakat desa yang terdiri dari 3 Dusun, dan dihuni 408 KK atau 1.271 jiwa ini sangat mengapresiasi dan antusias dalam menyambut dan melaksanakan kegiatan program sampai semua kegiatan pembangunan SPAM maupun kegiatan lainnya dalam Rencana Kerja Masyarakat selesai dikerjakan.
Sebelum adanya program Pamsimas masyarakat menggunakan air sungai dan sumur gali dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya. Kondisi airnya sangat tidak layak untuk dikonsumsi dan tidak higienis. Kualitas air sumur maupun air sungai tidak bagus dan berkarat. Pada musim kemarau yang panjang masyarakat desa sangat kesulitan untuk mendapatkan sumber air yang layak.
“Masyarakat sangat senang karena yang dahulunya masyarakat malas untuk memakai baju putih karena jika dicuci dengan air sumur gali akan berubah menjadi kuning. Namun sejak adanya air Pamsimas sekarang masyarakat sudah bisa memakai baju putih kembali,” ungkap Suryadi salah seorang anggota KP–SPAMS.
Dengan adanya program Pamsimas, warga desa tidak lagi mengalami kesulitan air bersih dengan dibangunnya menara air dengan kapasitas penampung 22,5 M3. Kini, sarana air minum hasil kegiatan Pamsimas dikelola oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam KP-SPAMS “Tirta Jaya”. Hingga saat ini KP-SPAMS “Tirta Jaya” telah memiliki pelanggan sebanyak 104 sambungan rumah (SR) yang sebagian besar telah dilengkapi dengan meteran air.
KP-SPAMS mendapatkan kepercayaan dan dukungan warga untuk mengelola dan mengoperasikan sarana hasil kegiatan Pamsimas. Hal tersebut dibuktikan dengan disiplinnya para pelanggan membayar iuran air. Untuk setiap sambungan rumah (SR) dikenakan biaya abonemen sebesar Rp 5.000, sedangkan untuk biaya penggunaan air dipatok sebesar Rp 2.000/M3.
Pemerintah Desa memberikan dukungan penuh kepada KP-SPAMS untuk mengembangkan sarana air minum agar dapat melayani seluruh warga. Untuk meningkatkan kapasiltas pelayanan, pada tahun 2017 dibangun lagi menara air dengan kapasitas 10 M3 dengan menggunakan anggaran dana BUMDes.
KP-SPAMS Tirta Jaya menggelar rapat rutin setiap tiga bulan sekali dengan mengundang para pelanggan dan masyarakat lainnya untuk membahas laporan keuangan dan kegiatan lainnya.
Untuk menciptakan kesetaraan iuran, rapat dengan pelanggan dan masyarakat menyepakati penerapan iuran air/tarif secara progresif. Penerapan tarif diklasifikasi berdasarkan besaran penggunaan air, yaitu untuk penggunaan 0-15 M3 dikenakan biaya Rp 2.000/M3, penggunaan 16-30 M3 dikenakan biaya sebesar Rp 2.500/M3, dan penggunaan air 31-50 M3 dikenakan tariff sebesar Rp 3.000/M3. Semakin banyak penggunaan air akan dikenakan biaya lebih besar per meter kubiknya.
Pengelolaan KP-SPAMS yang baik dan banyaknya pelanggan serta disiplin pelanggan dalam membayar iuran, pada tahun 2018 ini pemerintah pusat menghadiahi Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP). Hibah diberikan dalam bentuk pemasangan 84 SR khusus bagi kelompok masyarakat golongan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) sebagai upaya untuk mendorong tercapainya target 100% air minum aman dan 100% akses sanitasi layak di desa. (Mirawati-Co DC OKU Timur/edit by GF/Hartono Karyatin-Adv & Media Sp.NMC)