Program Pamsimas I (tahun 2008 – 2012) dan Pamsimas II (tahun 2013 – 2015) telah berhasil meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota, serta meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat di lebih dari 12.000 desa yang tersebar di 233 kabupaten/kota. Program Pamsimas III yang dimulai sejak tahun 2016
Program Pamsimas bertujuan untuk menyediakan akses air minum dan sanitasi yang aman kepada masyarakat. Salah satu upaya untuk mendukung pencapaian target ini adalah dengan memberikan panduan teknis kepada para pelaku pembangunan di lapangan, agar dapat bekerja dengan tepat dan maksimal. Panduan Perencanaan SPAM Perdesaan ini sangat penting mengingat pelaksanaan Program Pamsimas dikerjakan dengan pendekatan
Penyaluran informasi program Pamsimas kepada masyarakat membutuhkan materi media sosialisasi yang gampang dimengerti dan berdampak langsung salah satu media yang digunakan berupa poster dan spanduk, yang menjadi alat pendukung sosialisasi tatap muka atau diskusi lainnya langsung kepada masyarakat. Untuk memperkuat penyediaan materi media sosialisasi tersebut dibutuhkan suatu prosedur operasional baku mulai dari penyiapan disain,
Sejak awal Program PAMSIMAS sudah mempunyai sebuah tanda pengenal atau yang biasa disebut “Program Identifier” berupa logo PAMSIMAS. Seiring dengan perkembangan Program PAMSIMAS hingga saat kini, program identifier sudah mengalami beberapa perubahan dan perkembangan. Namun, dari hasil kunjungan desa, uji petik, dan begitu pula terkumpulnya gambar sarana dan prasarana yang sudah dibangun, di beberapa
POB Tata Laksana Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Kapasitas Dalam Kontrak ROMS ini disusun dengan tujuan untuk dijadikan pedoman bagi para pelaku kegiatan di tingkat provinsi dan kabupaten khususnya dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam kontrak management konsultan ROMS. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan di dalam kontrak management konsultan ROMS akan terselenggara dengan baik sesuai
POB Pengawasan Pekerjaan Pemboran ini disusun sebagai panduan para pelaku program Pamsimas III, khususnya di tingkat desa dalam melaksanakan Pengawasan Pekerjaan Sumur Bor . Diharapkan POB Pengawasan Pekerjaan Pemboran ini menjadi referensi untuk pelaksanaan pekerjaan pemboran yang dilakukan pada tingkat desa sesuai dengan kaidah teknis. Pada akhirnya diharapkan kegiatan pekerjaan pemboran dapat terlaksana secara
Salah satu bentuk penguatan kepada KPSPAMS perdesaan adalah untuk meningkatkan kapasitas keuangan KPSPAMS agar menjadi hankable dan dapat mengembangkan sistem pelayanannya dengan sumber pendanaan menggunakan fasilitas kredit pembiayaan investasi dari lembaga keuangan sehingga diharapkan semakin banyak masyarakat yang memiliki akses terhadap air minum. Semoga dengan diterbitkannya POB ini, pelaksanaan penguatan KSPAMS perdesaan dapat ditingkatkan
Dalam rangka pengendalian mutu kegiatan program Pamsimas di tingkat Masyarakat, maka perlu dilakukan pengecekan secara langsung (uji petik) oleh pelaku program di setiap tingkatan. Uji petik ini dilakukan untuk melihat proses kegiatan di setiap tahapan yang telah dan sedang berlangsung di masyarakat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin untuk pemantauan dan evaluasi program Pamsimas yang
Prosedur Operasional Baku (POB) Seleksi District Coordinator (DC) ini dimaksudkan sebagai petunjuk, arahan dan sekaligus acuan bagi pihak-pihak terkait dalam melakukan proses seleksi DC tambahan dan/atau pengganti. Adapun tujuan dari POB ini adalah untuk mengatur tata cara seleksi DC tambahan dan/atau pengganti agar didapatkan tenaga DC yang sesuai dengan kebutuhan Program Pamsimas III. Proses