Lahat, Sumatera Selatan – Musim kemarau yang panjang seperti saat ini dampaknya tidak lagi terlalu dirasakan oleh warga Desa Marga Mulya di Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat. Sejak program Pamsimas yang masuk ke desa tahun 2011 dengan membuat sumur bor dalam, warga desa tidak lagi mengalami kesulitan air minum. Kini, sarana air minum yang dibangun melalui program Pamsimas, telah berkembangan pesat berkat dukungan dana dari Pemerintah Daerah, swasta, dan swadaya masyarakat hingga menjangkau seluruh warga.
Sebelum program Pamsimas masuk ke desa ini, untuk kebutuhan air bersih warga Desa Marga Mulya memanfaatkan sumur gali dengan kedalaman rata-rata 10 – 15 meter. Saat memasuki musim kemarau sumur warga tersebut mengalami kekeringan sehingga warga kembali mengakses air minum ke sungai Putih dengan kondisi air yang tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi; airnya keruh, berwarna dan bau.
Dengan kondisi wilayah yang luas dan gersang rasanya sulit sekali bagi warga untuk mendapatkan air. Warga harus rela bersusah payah dan perlu waktu 1 sampai 2 jam untuk mendapatkan/ mengambil air sungai. Sudah barang tentu air yang didapatkan secara kesehatan tidak layak dikonsumsi.
Memperhatian penderitaan yang dialami warganya, Sarjan, Kepala Desa Marga Mulya, tidak tinggal diam dan berpangku tangan. Dengan dukungan penuh dari warga dan tokoh masyarakat, Kepala Desa mengajukan proposal bantuan air minum ke program Pamsimas pada tahun 2011. Alhamdulillah, proposal disetujui, dan program Pamsimas dapat diselesaikan dengan baik.
Namun demikian karena luasnya wilayah desa dengan jumlah penduduk cukup banyak, sarana air minum yang dibangun melalui program Pamsimas tidak dapat melayani seluruh warga, hanya sebagian kecil warga yang terlayani. Untuk itu KP-SPAMS “Tirta Kencana” yang dipercaya mengelola sarana hasil kegiatan Pamsimas berusaha untuk memperluas cakupan layanan. Berkat kinerja pengelolaan yang bagus, pada tahun 2013 KP-SPAMS Desa Marga Mulya mendapatkan bantuan dana Hibah Insentif Desa (HID) dari program Pamsimas sebesar Rp. 200 juta yang digunakan untuk perluasan dan pengembangan akses pemanfaat air minum.
Meskipun telah melakukan perluasan dan pengembangan jaringan melalui dana HID, layanan yang dierikan oleh KP-SPAMS belum dapat menjangkau seluruh warga. Seiring dengan bertamahnya permintaan dan jangkauan pelayanan dari masyarakat, pada tahun 2014 KP- SPAMS “Tirta Kencana” mengajukan proposal ke beberapa perusahaan yang ada di Kabupaten Lahat khususnya yang beroperasi di Kecamatan Kikim Timur. PT Medco yang mengelola perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut memberikan bantuan berupa 1 unit sumur bor dengan kedalam 60 m dilengkapi pipa jaringan distribusi.
Pada tahun yang sama Dinas Pertanian Kabupaten Lahat juga memberikan bantuan kepada KP-SPAMS berupa 1 unit sumur bor. Diluar bantuan berupa sumur bor (tambahan), masyarakat secara swadaya membangun lagi dua unit menara air.
Dengan adanya pengembangan dan penambahan akses sarana air minum, saat ini cakupan layanan air minum di desa hampir mencapai 100% . Saat ini jumlah sambungan rumah (SR) telah mencapai 312 SR yang dilengkapi meteran air. Untuk mendapatkan sambungan rumah warga dikenakan biaya sebesar Rp 750.000 (sudah termasuk upah pasang, dan mendapatkan pipa 6 batang @4 meter). Sedangkan untuk iuran bulanan diberlakukan dua jenis tarif progresif berkisar antara Rp 1.500 sampai dengan Rp3.000 per m3.
Seiring dengan kemudahan dalam mendapatkan air, warga Desa Marga Mulya mulai tertib melakukan aktifitas buang air besar. Warga desa sudah 100% buang hajat di tempat terfokus baik di tempat permanen maupun semi permanen, dan bahkan sudah dideklarasikasikkan sebagai desa ODF (Open Defecation Free) pada tanggal 17 Februari 2012 oleh Bupati Kabupaten Lahat H Syarifuddin Aswari.
Berkat kolaborasi pendanaan dari berbagai pihak seperti Pemerintah Daerah, dana hibah, swasta (melalui dana CSR), dan swadaya masyarakat, seluruh warga Desa Marga Mulya telah mendapatkan akses 100% air minum aman dan sanitasi yang layak (2017). Warga desa tidak lagi ketar-ketir menyambut datangnya musim kemarau. (Sherly Dwi Putri-FS Lahat/Hartono Karyatin-Advocacy & Media Sp. Pamsimas)