Kendari, Sultra – Dalam rangka penguatan kapasitas personil ROMS 16 Pamsimas Kabupaten se-Sulawesi Tenggara dilaksanakan Expert Group Meeting (EGM) di Hotel D’Blitz Kendari Sulawesi Tenggara, 11-13 November 2019.

EGM  dibuka Ketua PPMU Pamsimas Provinsi Sulawesi Tenggara, LM Umul Zaman, ST, MSi dan dihadiri PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah III Satker PAM-BM Kementerian PUPR, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Sulawesi Tenggara, TIM NMC Regional Monitoring (RM-5), Tim ROMS 16 Pamsimas Provinsi Sulawesi Tenggara dan Tim ROMS Kabupaten se-Sulawesi Tenggara, dan Manajemen ROMS 16 Pamsimas Sulawesi Tenggara.

Dalam sambutan Ketua PPMU Pamsimas Sulawesi Tenggara LM Umul Zaman, ST, MSi menyampaikan Program Pamsimas di Provinsi Sulawesi Tenggara dimulai sejak tahun 2014 diikuti empat kabupaten (Wakatobi, Kolaka, Buton Utara dan Bombana), dengan dengan jumlah desa sasaran sebanyak 66 desa. Pada tahun 2016 program dilanjutkan dengan tambahan empat kabupaten dengan jumlah desa sasaran sebanyak 126 desa. Pada tahun 2017 terdapat tambahan kabupaten sehingga seluruhnya diikuti tiga belas kabupaten dengan 179 desa sasaran.

Untuk tahun 2019 program Pamsimas diikuti lima belas kabupaten dengan jumlah desa sasaran sebanyak 199 desa, dengan rincian 157 desa didanai melalui BLM APBN dan 42 desa didanai APBD. Dengan demikian jumlah desa dampingan se-Sulawesi Tenggara sejak program dilaksanakan tahun 2014 menjadi sebanyak 570 desa.

Pertemuan EGM yang diikuti seluruh Tim ROMS 16 Pamsimas se-Sulawesi Tenggara bertujuan untuk menyamakan pemahaman seluruh Tim ROMS Pamsimas baik dari provinsi maupun kabupaten agar dapat memberikan pendampingan secara berkualitas kepada pengelola program Pamsimas tingkat provinsi dan kabupaten.

Pendampingan secara berkualitas diperlukan guna mewujudkan 16 indikator yang merupakan target Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama (IKU). Secara spesifik target yang hendak dicapai adalah Penyusunan strategi pengendalian administrasi keuangan KKM dan KPSPAMS, penyusunan strategi pengendalian pencairan termin dan pelaporan pencairan BLM (E-mon, IFR, SIM), memahami teknik fasilitasi KPSPAMS untuk mendapatkan dana kredit mikro serta mampu memfasilitasi KKM dalam menyelesaikan temuan hasil audit BPKP, memahami sistematika pelaporan pekerjaan sipil, menyusun strategi pelaksanaan uji petik kontrak ROMS, memahami mekanisme layanan informasi dan pengaduan (LIP), CB Day dan MIS Day, memahami strategi evaluasi pengembangan kapasitas pemda untuk keberlanjutan, memahami strategi pengendalian dan mekanisme entry data SIM dan administrasi logbook, memahami timeline tahapan pemilihan desa Pamsimas III tahun 2020, dan memahami mekanisme evaluasi kinerja fasilitator

Mengakhiri sambutannya, Ketua PPMU Pamsimas Provinsi Sulawesi Tenggara berpesan agar seluruh kegiatan fisik di lokasi 199 desa yang saat ini tengah dikerjakan, dapat diselesaikan dengan baik hingga akhir Desember tahun 2019. PPMU mengingatkan kegiatan tersebut tidak bisa menyeberang ke tahun 2020 karena merupakan belanja barang. Terkait usulan desa sasaran tahun 2020, selambatnya pada akhir November 2020 harus sudah ditetapkan oleh Bupati. Untuk menyelesaikan target tersebut diperlukan kesungguhan dan keseriusan serta strategi. PPMU meminta untuk didiskusikan dan dibahas selama tiga hari pelaksanaan EGM.

Peserta EGM dikelompokkan ke dalam kelas DC, DFMA/Co DC dan DEAO untuk melakukan diskusi dan pendalaman serta pembahasan permasalahan dengan dipandu oleh PC, Co PC,TA ROMS 16 Pamsimas Provinsi Sulawesi Tenggara. (Nur Khalis, TA WSS Sultra/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).