Bangkalan, Jawa Timur – Penyediaan sarana dan prasarana air minum melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dengan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),  merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berhubungan.  Dengan kemudahan akses air minum diharapkan mendorong terjadinya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat lokasi sasaran, seperti perilaku buang air besar (beralih ke jamban) dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir.

Apa yang menjadi harapan program Pamsimas tersebut terjadi di masyarakat Desa Pangpajung  Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan-Madura, Provinsi Jawa Timur, yang menjadi lokasi sasaran program Pamsimas tahun 2017.  Sarana-prasarana terbangun melalui program Pamsimas selanjutnya dikelola oleh masyarakat dengan membentuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

Pasca pembangunan sarana air minum, masyarakat mulai merasakan manfaatnya terutama yang berada di Dusun Geppeng yang menjadi lokasi intervensi program Pamsimas.  Karena keterbatasan dana Pamsimas, sarana-prasarana air minum yang dibangun baru menjangkau pelayanan masyarakat di Dusun Dusun Geppeng, tiga dusun lainnya menunggu pengembangan sarana lebih lanjut oleh KPSPAMS.  Alhamdulillah pada tahun 2021 ini berkat pengelolaan yang baik yang dilakukan KPSPAMS, Desa Pangpajung mendapat reward berupa program Hibah Insentif Desa (HID) Pamsimas untuk pengembangan dan perluasan jangkauan pelayanan sehingga menjangkau dua dusun lainnya.

Saat sarana-prasarana diserahkan ke KPSPAMS untuk dioperasionalkan pada awal tahun 2018, jumlah pelanggan air atau sambungan rumah (SR) ada 50 unit.  Seiring perjalanan waktu dan membaiknya kinerja pengelolaan air oleh KPSPAMS, kini jumlah SR telah berkembang dan bertambah menjadi 169 unit.  Hal ini berkat komitmen dan dukungan pemerintah desa setempat melalui bantuan pengadaan meteran air  sehingga pemakaian air lebih adil.  Pemerintah desa juga menggelontorkan bantuan berupa ball valve yang berfungsi untuk menutup aliran air pada sambungan rumah pada saat tidak digunakan.  Pemerintah desa juga membantu pengadaan kran air setengah putaran di sarana cuci tangan (SCT)  sekolah yang dibangun melalui dana kas KPSPAMS..

Bantuan pemerintah desa tersebut sudah barang tentu sangat meringankan beban masyarakat, warga masyarakat tinggal membeli pipa dan membayar ongkos tukang untuk merealisasikan sambungan rumah.   Kerjasama KPSPAMS dengan pemerintah desa ini setidaknya telah mengantarkan Desa Pangpajung hampir mencapai akses 100% air minum.

Untuk mendukung operasional pengelolaan sarana, KPSPAMS menetapkan tarif air secara flat sebesar Rp 5.000/Mᴲ ditambah biaya abonemen Rp 10.000 per bulan per pelanggan.  Dua tahun pengelolaan sarana oleh KPSPAMS, menghasilkan saldo kas di Bendahara sebesar Rp 26,4 juta (per Agustus 2019).  Dari saldo kas tersebut, KPSPAMS mengalokasikan dana Rp 100.000 per bulan untuk mendukung kegiatan kesehatan, seperti Posyandu dan penyuluhan promosi kesehatan.  Dari uang kas yang ada, KPSPAMS juga membangun sarana cuci tangan (SCT) yang belum terbangun saat program Pamsimas dilaksanakan tahun 2017.

Tidak hanya berhenti disitu, dengan kondisi sanitasi masyarakat dimana masih banyak anggota masyarakat yang menggunakan jamban cemplung, KPSPAMS berinisiatif memberikan   “Pinjaman Dana Bergulir” untuk pembuatan jamban yang saniter (jamban sehat) bagi pelanggan KPSPAMS yang belum memiliki jamban sehat permanen.   Pada awalnya dana bergulir diberikan kepada tiga kepala keluarga, masing-masing mendapatkan pijaman Rp 6 juta.  Warga cukup mengasur setiap bulan hingga lunas, dan setelahnya dana bisa digunakan oleh warga lainnya yang ingin mewujudkan jamban sehat di rumahnya.   KPSPAMS ingin terus menggulirkan dana tersebut hingga seluruh warga desa memiliki jamban sehat permanen.

Apa yang dilakukan KPSPAMS Desa Pangpajung merupakan kegiatan berskala mikro di tingkat desa sebagai wujud  nyata dalam mendukung RPJMN dimana pada tahun 2024  seluruh masyarakat Indonesia telah memiliki jamban layak dan aman.  Dengan demikian sudah tepat, program Pamsimas tidak hanya menyediakan sarana dan prasarana air minum saja, tetapi juga akses sanitasi di masyarakat menjadi tujuan berikutnya. (Wardoyo, ST-Co DC Bangkalan/Nova Heru Budiono-DC Bangkalan/Hartono).