Hulu Sungai Selatan, Kalsel – Terinspirasi bahwa kaum perempuan sejatinya bisa maju dan berkembang, baik dari sisi pemikiran maupun tindakannya untuk memperjuangkan hak wanita, mensejahterakan keluarga dan masyarakat serta memajukan bangsa. Perempuan masa kini diharapkan bisa lebih tangguh dan tampil di depan untuk menghadapi tantangan zaman. Selain itu, bukan saatnya lagi perempuan masa kini bersembunyi di belakang pria hanya karena sifat “kelemahan” yang selama ini tertanam di kepribadian kaum perempuan pada umumnya. Tanpa semangat dan motivasi yang tinggi, sangat mustahil rasanya perempuan-perempuan di era sekarang ini  bisa meneruskan perjuangan R.A. Kartini.

Selaras dengan pendekatan yang dikembangkan melalui program Pamsimas, yakni prinsip partisipatif,  bahwa seluruh masyarakat (baik miskin, kaya, perempuan, laki-laki) merupakan pelaku utama dan terlibat secara aktif dalam seluruh tahapan kegiatan program Pamsimas. Proses melibatkan semua lapisan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan diartikan bahwa semua elemen masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam setiap pelaksanaan kegiatan, proses pengambilan keputusan, menerima manfaat dan melakukan kontrol terhadap pelayanan.

Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki. Hal ini berarti laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki akses, wewenang atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya tersebut. Selain itu, mereka juga memiliki kontrol yang sama atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dari hasil pembangunan tersebut.

Di zaman yang serba modern saat ini, perempuan dituntut untuk berpikiran maju yang diimbangi dengan tekad dan semangat yang kuat untuk bisa eksis dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Singkirkan pemikiran lama (stigma) dan buktikan bahwa perempuan bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh kaum laki-laki. Inilah yang mendasari lahirnya “KKM Kartini” di Desa Gambah Luar Muka, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

KKM Kartini terbentuk pada 14 September 2016 dan disahkan dengan Akta Notaris No. 12 tanggal 09 Desember 2016 oleh Notaris Yudha Alfiani, SH, M.Kn., dipimpin oleh Arbainah sebagai Koordiantor KKM, dibantu Salasiah, Asura, Sapriyah, dan Nurul Basirah sebagai Anggota. Dari kelima orang perempuan-perempuan inilah yang menjadi motor pengerak Program Pamsimas di Desa Gambah Luar Muka pada tahun 2017. Sesuai namanya KKM Kartini, dan memang faktanya semua anggota KKM perempuan, mereka terpilih sebagai orang-orang kepercayaan masyarakat dimana proses pemilihannya dimulai dari tingkat lingkungan terkecil (basis) yaitu di RT-RT, hingga pemilihan di tingkat desa.

Kodrat sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengurus keluarga, mereka juga harus mengurusi Program Pamsimas sejak tahun 2017.

Program Pamsimas Desa Gambah Luar Muka menggunakan sumber pendanaan APBD regular dengan target pemanfaat 710 jiwa melalui SR (sambungan rumah) ditujukan bagi masyarakat yang belum terlayani PDAM setempat.

Total alokasi dana untuk pengembangan SPAMS perdesaan melalui program Pamsimas sebesar 250.000.000, terdiri dari 175 juta dana APBD, kontribusi masyarakat dalam bentuk tunai (incash) 10 juta dan swadaya (inkind) berupa tenaga kerja dan material lokal senilai 40 juta, serta 25 juta dana APBDes.  Dana tersebut dimanfaatkan untuk melakukan pengeboran medium 1 unit perpipaan 300 m, membangun  menara air setinggi 5 meter dengan kapasitas 11 m3, 25  sambungan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kegiatan PHBS, dan kegiatan penguatan kapasitas masyarakat serta biaya operasional KKM.

Lima bulan setelah sarana dioperasikan,  hingga bulan Mei 2018, iuran berjalan lancar.  Warga dikenakan biaya pemakaian air Rp 2.500 per-meter kubik.  KP-SPAMS yang mengelola sarana pasca Pamsimas mampu membukkan kas/saldo bulanan sekitar Rp.300.000 setelah dipotong biaya operasional dan pemeliharaan. Dengan didampingi fasilitator pengurus KP-SPAMS gencar melakukan advokasi kepada Pemdes untuk mempercepat pengembangan akses dan penambahan SR untuk MBR). Melalui APBDes Kepala Desa berkomitmen untuk meningkatkan akses dan menambah SR pada tahun 2018 dan 2019.

Kelima sosok perempuan ini sudah sering merasakan pahit manisnya berjuang untuk membantu orang-orang desa dengan tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan apa-apa.  Mereka yakin bahwa setiap kebaikan dan kemurahan hati yang mereka tabur, pasti akan membuahkan hasil yang tidak sia-sia.  Mereka tidak selalu menerima imbal-balik dari orang yang mereka tolong, namun mereka percaya bahwa Tuhan memiliki banyak cara untuk menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati-Nya kepada mereka. Siapa bilang perempuan tidak bisa?  Ketika diberi kesempatan dan akses yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan  khususnya pada Program Pamsimas.  Kaum perempuan tidak sekedar pandai mengurus sektor domestik saja dalam urusan rumah tangga, mereka bisa berbuat lebih dari itu. (Tim TIM DC Kab. Hulu Sungai Selatan/Zulkifli CD-CB Kalsel/Hartono Karyatin-Advocacy & Media Sp. NMC)