Boyolali, Jawa Tengah – Untuk mendukung tercapainya target pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dalam mencapai akses universal 100-0-100, Water.org menjalin kolaborasi dengan Danone-AQUA untuk mengembangkan inovasi peningkatan akses air dan sanitasi melalui skema ‘Water Credit’ berupa kredit mikro dari lembaga keuangan. Inisiatif ini sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terkait air dan sanitasi pada 2030.
Untuk memperkenalkan skema kredit air ini secara luas dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan air bersih dan sanitasi, Water.org bersama Danone-AQUA menyelenggarakan kegiatan site visit ke Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) dan lembaga keuangan mikro di Kabupaten Boyolali, pada 5-6 Maret 2019.
Kegiatan ini melibatkan kalangan media baik cetak maupun online, dan diikuti perwakilan CPMU Pamsimas, National Management Consultant (NMC) Pamsimas dan ROMS Pamsimas Jawa Tengah, dan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kabupaten Boyolali. Pelibatan media dalam acara ini diharapkan menjadi salah satu metode untuk menyampaikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan terkait lainnya tentang kondisi air bersih dan sanitasi di Indonesia.
Melalui skema kredit air ini diharapkan akan mendorong lembaga keuangan mikro untuk mengembangkan dan meluncurkan produk keuangan dalam pembangunan air dan sanitasi. Produk keuangan berupa pinjaman ini ditujukan bagi KPSPAMS-sebuah kelembagaan bentukan masyarakat pasca program Pamsimas, agar dapat mengembangkan cakupan layanan air minum dan sanitasi.
Sejak program ini diluncurkan pada tahun 2014, sebanyak 22 lembaga keuangan mikro dengan dukungan Water.org ikut bergabung dalam pemberian ‘Water Credit’ dan telah memberikan manfaat kepada 476.000 jiwa dalam mengakses air dan sanitasi.
Melalui inovasi skema kredit air, Water.org dan Danone-AQUA menargetkan dampak yang lebih besar melalui solusi keuangan yang berkelanjutan dengan memberdayakan KPSPAMS. Water.org dan Danone-AQUA juga melakukan pendampingan kepada lembaga keuangan agar dapat membuat produk kredit air dan sanitasi serta membangun kapasitas KPSPAMS agar bankable dan layak mendapat pinjaman.
Sejak diluncurkannya tahun 2016, kerja sama ini telah berjalan di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan melibatkan 3 lembaga keuangan yang telah menyalurkan pinjaman bagi 18 KPSPAMS di 18 desa.
KPSPAMS ‘Jolotundo’ di Desa Juwangi, Boyolali, salah satu yang dikunjungi, merupakan kelompok dampingan Water.org dan Danone-AQUA yang mengikuti program ini. KPSPAMS ini mendapat kucuran kredit air 50 juta rupiah pada Desember 2017 dari Bank BPR Boyolali, yang digunakan untuk membuat sumur bor baru, membeli pompa, dan menambah jaringan pipa distribusi. Hingga Oktober 2018 program ini telah menambah sambungan rumah (SR) sebanyak 45 unit. Bank BPR Boyolali sampai saat ini telah memberikan kucuran kredit kepada 5 KPSPAMS.
Terkait program ini, Rachmad Hidayad, Senior Program Manager Water.org mengatakan, sejak tahun 2014, Water.org di Indonesia telah mendampingi lembaga keuangan dalam memberikan kredit air dan sanitasi, baik untuk rumah tangga maupun kepada KPSPAMS. Lebih dari 350 milyar rupiah telah disalurkan oleh kembaga keuangan tersebut dengan tingkat pengembalian 98%. Hal ini menunjukkan pembiayaan air dan sanitasi merupakan bisnis potensial bagi lembaga keuangan dengan resiko relatif kecil, selian memberikan manfaat sosial yang cukup besar.
Sementara itu, Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone-Indonesia mengatakan, kolaborasi antara Danone-AQUA dengan Water.org bertujuan untuk meningkatkan akses air bersih bagi warga di beberapa daerah yang aksesnya terbatas. Kolaborasi ini sejalan dengan visi Danone “One Planet One Health” di mana Danone percaya kesehatan lahir tidak hanya melalui makanan, minuman atau pun gaya hidup masyarakat, tetapi juga berasal dari lingkungan yang sehat. Hal ini sejalan dengan perwujudan target SGDs di 2030. Karenanya penting untuk mendukung inovasi dan inisiatif untuk mencapai akses air bersih dan sanitasi melalui cara yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat.
Kepala Satuan Kerja Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Abdul Hakam, ST MM mengatakan, peningkatkan dan pengembangkan pelayanan KPSPAMS diharapkan mampu melengkapi investasi Pemerintah pada sektor air dan sanitasi di perdesaan dengan menggerakkan KPSPAMS agar lebih berkelanjutan dan mampu mendapat pembiayaan komersial dari lembaga keuangan untuk memperluas cakupan pelayanan. (Frans Kuntadi-NMC/Hartono Karyatin-Adv & Media Sp Pamsimas)