Jakarta – 15 Juni 2017, bertempat di Hotel Grand Sahid Jakarta, CPMU Program Pamsimas III mengadakan Rapat Kerja Pamsimas III TA 2017 untuk melakukan pemantapan desa Pamsimas 2017 (13-14 Juni). Rapat Kerja dimaksudkan untuk melakukan update terbaru terkait penetapan Desa Pamsimas Tahap II dan membahas issue-isue penting terkait penetapan desa tersebut, rencana penyerapan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) dan usulan strateginya, rencana kegiatan Capacity Building, dan update analisa pendampingan fasilitator, serta issue pergantian sejumlah Satuan Kerja (Satker) di beberapa Provinsi dan Kabupaten yang berpotensi menghambat pencairan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).
Setidaknya ada tiga issue besar yang terungkap pada Rapat Kerja yang harus segera dicarikan solusinya, yaitu Penetapan Desa, Hibah Khusus Pamsimas (HKP), dan Penugasan fasilitator.
Pada tahun 2017 ini, Program Pamsimas menetapkan pagu sebanyak 3.660 desa yang akan diintervensi melalui Program Pamsimas III. Dari pagu tersebut sebanyak 3.401 desa telah ditetapkan sebagai Desa sasaran Pamsimas tahap I melalui Surat Keputusan Ditjen Cipta Karya Kemeterian PU-PR. Dengan demikian masih tersisa pagu sebanyak 259 Desa. Sisa pagu tersebut yang menjadi konsern dan bahasan dalam Rapat Kerja kali ini, dan harus segera ditetapkan dalam waktu dekat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Rapat Kerja yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka dan sekaligus dipimpin oleh Agus Ahyar selaku Ketua CPMU Program PAMSIMAS dan dihadiri Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMBM) – Kementerian PUPR , Fitri Peranginangin. Rapat Kerja juga diikuti oleh PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah I, PPK Wilayah II, dan PPK Wilayah III Satker PAMBM . Hadir juga pada Rapat Kerja tersebut Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri dan Perwakilan Bank Dunia serta Danny Sutjiono selaku Program Suistainability Advisor .
Pada Rapat Kerja hari pertama yang dimulai dari pagi dan berakhir jelang waktu berbuka puasa, Tim Konsultan Pusat/CMAC yang diwakili oleh Ari Alam (Co-Team Leader) menyampaikan paparannya sekitar progress pelaksanaan agenda AWP (Annual Work Plan) atau Rencana Kerja Tahunan dan menjelaskan penundaan beberapa agenda kegiatan beserta alasannya. Terkait pedoman dan aturan kerja, sejumlah Petunjuk Teknis (Juknis) masih harus dikebut penyelesaiannya. Draft Juknis yang telah disiapkan akan didiskuiskan dengan melibatkan berbagai pihak, untuk selanjutnya difinalisasi untuk dimintakan persetujuan dari Bank Dunia.
Hari kedua Rapat Kerja diisi dengan presentasi Inception Report yang berisi rencana kerja program Pamsimas di tingkat provinsi. Presentasi disampaikan Konsultan Provinsi (Regional Oversight Management Services/ROMS) yaitu dari Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara. Paparan rencana kerja yang disampaikan oleh setiap Provincial Coordinator yang didampingi seluruh Tenaga Ahli Provinsi tersebut selanjutnya mendapat tanggapan dari Satker , PPK, Ketua CPMU, Program Suistainability Advisor, dan perwakilan dari Bank Dunia. Para Konsultan Provinsi (ROMS) diminta untuk menyempurnakan Inception Report berdasarkan masukan yang telah disampaikan oleh Satker, PPK, CPMU, Program Suistainability Advisor dan perwakilan Bank Dunia. Akhirnya Rapat Kerja ditutup pada pukul 22.00 WIB. (Hartono Karyatin/SosMed Sp-CMAC)