Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

P ALI, Sumatera Selatan – Pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan akses penduduk perdesaan terhadap air minum aman dan sanitasi yang layak secara berkelanjutan. Tantangan inilah yang menjadi salah satu landasan bagi Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) Perdesaan yang ada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, atau disingkat PALI, untuk membentuk suatu wadah di tingkat kabupaten dengan sebutan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kabupaten PALI, Provinsi Sumatera Selatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Siswono yang baru saja terpilih sebagai Ketua Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kabupaten Pali untuk periode lima tahun ke depan. Sebelumnya Siswono adalah Pengurus KP-SPAMS Desa Benakat Minyak Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI. Sesaat setelah dikukuhkan sebagai Ketua Asosiasi, ia menyampaikan, banyak tantangan dalam mengembangkan layanan air minum baik itu tantangan dari diri sendiri maupun tantangan yang datangnya dari masyarakat.

Siswono menceritakan pengalamannya mengurusi KP-SPAMS di desanya. KP-SPAMS Desa Benakat Minyak yang diurusnya memiliki 40 Sambungan Rumah (SR) dan melayani lebih dari 80 KK. Dari 40 SR tersebut, KP-SPAMS berhasil mengumpulkan iuran air sebesar Rp 1.600.000 perbulan. Dari total iuran yang terkumpul tersebut, 80% nya habis untuk membayar/biaya listrik untuk menghidupkan pompa air. Artinya, besar iuran air yang terkumpul setiap bulannya masih jauh untuk memenuhi biaya operasional, perawatan dan pemeliharaan sarana air minum secara ideal. “Namun demikian, keadaan tersebut tetap harus disyukuri, setidaknya iuran yang terkumpul masih bisa untuk menutupi biaya operasional setiap bulannya,” tutur Siswono.

“Bersyukur kita difasilitasi untuk membentuk Asosiasi, sehingga kita bisa saling bertemu antarsesama pengurus KP-SPAMS tingkat desa. Apalagi, masing-masing KP-SPAMS memiliki bermacam-macam opsi SPAMS. Sehingga kita bisa bertukar pengalaman dan berbagi informasi,” ujar Imam, salah satu Pengurus KP-SPAMS Desa Tambak yang kini terpilih menjadi Sekretaris Asosiasi mendampingi Siswono.

Ia menambahkan, dengan dibentuknya Asosiasi SPAMS Perdesaan di tingkat kabupaten, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kinerja KP-SPAMS yang ada di tingkat desa. Selain itu, diharapkan Asosiasi menjadi tempat berbagi informasi mengenai kendala-kendala dan strategi pengelolaan KP-SPAMS di lapangan yang kadang menuntut jiwa besar dan kesabaran yang tinggi.

Asosiasi SPAMS Perdesaan tingkat kabupaten yang baru dibentuk akan menjadi wadah berhimpun bagi 44 KP-SPAMS tingkat desa se-Kabupaten PALI. Semangat dibentuknya Asosiasi sejalan dengan pelaksanaan kegiatan Workshop Keberlanjutan dan Pengembangan Asosiasi Kabupaten PALI yang diselenggarakan oleh Dinas PMD Kabupaten PALI, tanggal 2-3 Oktober 2018 di Talang Ubi, Kabupaten PALI. Kegiatan Workshop yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan Asosiasi, dihadiri pejabat Dinas PMD dan Bappeda sekaligus menjadi narasumber dan Tenaga Ahli Pamsimas Kabupaten PALI sebagai Pemandu. Pengukuhan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan “Bina Karya Bersama” Kabupaten PALI ditandai dengan penandatangan secara simbolis Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Asosiasi oleh Ketua dan Sekretaris Asosiasi serta Kepala Dinas PMD Kabupaten PALI sebagai Pembina Asosiasi.

Sebelumnya A. Gani Akhmad selaku Kepala Dinas PMD Kabupaten PALI saat pembukaan Workshop menyampaikan, perlunya peran penuh Pengelola SPAMS untuk mendukung keberlanjutan. Ia mengharapkan agar setiap peserta Workshop memahami maksud dan tujuan diadakannya kegiatan Workshop Berkelanjutan.

“Sarana yang dibangun melalui program Pamsimas hendaknya senantiasa dijaga dan terus dikembangkan dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber dana yang ada di desa, sehingga dapat terus dimanfaatkan dan tidak terbengkalai sia-sia,” pinta Gani Akhmad.

Ia menambahkan, Dinas PMD Kabupaten PALI siap mensukseskan program Pamsimas sesuai dengan amanat RPJMN 2015-2019 dan target Universal Access di tahun 2019. Orang nomor satu di Dinas PMD tersebut menyampaikan, Kabupaten PALI sampai dengan tahun 2018 fokus merealisasikan target 100% akses sanitasi layak di perdesaan. Dengan demikian, menurutnya, tidak mustahil di tahun 2019 Kabupaten PALI akan lebih fokus mengurusi bidang penyediaan air minum demi tercapainya 100% layanan dasar di Kabupaten PALI.

Untuk diketahui, Kabupaten PALI merupakan pemekaran dari Kabupaten Muara Enim di Provinsi Sumatera Selatan yang disyahkan tanggal 11 Januari 2013 melalui UU No. 7 Tahun 2013. Sampai dengan tahun 2018, ada 44 desa di Kabupaten PALI yang sudah menerima program Pamsimas; 11 desa diantaranya merupakan desa penerima program Pamsimas sewaktu masih menjadi bagian dari Kabupaten Muara Enim, 14 Desa tahun anggaran 2017 dan 19 desa dilaksanakan pada tahun 2018 ini.

Dengan telah terbentuknya Asosiasi di Kabupaten PALI, maka jumlah Asosiasi tingkat kabupaten di seluruh Indonesia menjadi 228 Asosiasi, dengan 8 kepengurusan di tingkat provinsi, dan lebih dari 16.000 KP-SPAMS yang ada di tingkat desa. KP-SPAMS adalah kelembagaan yang dibentuk masyarakat di tingkat desa untuk mengelola operasi dan pemeliharaan dari sistem penyediaan air minum (SPAM) yang dibangun melalui program Pamsimas. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan sendiri didirikan di Jakarta pada tahun 2013. (Suloyono-DC PALI, Ed GF/Hartono Karyatin-Adv & Media Sp.)