Bulukumba, Sulsel – Kolaborasi pelaksanaan Program Pamsimas di daerah sangat diperlukan untuk mendorong percepatan capaian kinerja Program Pamsimas, sebagai Platform Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan. Target akses universal tahun 2019 melalui Program Pamsimas Desa Buhung Bundang, Kec.Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan melalui Bantuan Dana Desa (BDD) telah menganggarkan pembangunan SPAMS. Tidak tanggung-tanggung pada tahun 2017 ini, Pemerintah Desa Buhung Bundang telah merencanakan sebagian dana desa untuk keperluan air bersih  senilai Rp514.217.472. Dana ini tentunya  telah melampaui dari dana BLM Pamsimas itu sendiri yang hanya berkisar Rp350.000.000 (sudah termasuk dana in-kind dan in-cash serta dana sharing APBDesa 10%).

Kepala Desa Buhung Bundang Mashuri Kurniawan,S.Pd, mengatakan bahwa program ini telah direncanakan sejak Musrenbang 2016. Ini ia lakukan atas usulan  dasar kebutuhan masyarakat yang sangat prioritas, “coba bayangkan  setiap hari kita membutuhkan air untuk aktivitas keseharian yang kita lakukan mulai dari mandi, minum, memasak, mencuci baju, mencuci piring, dan lainnya, kesemuanya membutuhkan air bersih, dan tentunya perencannaan  ini selaras dengan amanah UU No 6 Tahun 2014 tentang desa, bahwa desa dengan kewenangan lokal skala desa berkewajiban untuk memberikan pelayanan dasar bagi masyarakatnya.,ungkapnya”.

Pembangunan  SPAMS Desa Buhung Bundang diproyeksikan akan mengaliri empat dusun sesuai RKM 100 yang telah difasilitasi oleh Rusli,S.T.  (FM- CD -WSS), Dusun Solobundang, Dusun Dohung, Dusun Bontomanai dan Dusun Buhung Lantang. Dari hasil IMAS (Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi) bahwa keempat dusun ini adalah sasaran pemanfaat. “Jika tidak ada aral yang melintang sebanyak 705 buah rumah,dari 743 KK  ,dari 2348 jiwa akan akses air bersih ungkap”,Rusli,ST.

Kepala Desa Buhung Bundang menambahkan bahwa selain karena program air bersih ini adalah sessuatu yang sangat prioritas, program ini juga termasuk visi- misinya, dimana kedepan kita akan membentuk kelembagaan, tentunnya tidak lepas dari pendampingan fasilitator Pamsimas. Oleh karena itu, menurut kepala desa yang memiliki ciri khas suara lantang itu, program sarana air bersih ini kita akan buatkan regulasi di desa tentang Sistem Tata Kelola  Air Bersih, sehingga  dalam perjalanannya diharapkan mampu menjadi salah satu target PAD dan  jika air ini berlimpah tentunya akan didwifungsikan sebagai embung desa.

Harapan  Kepala Desa Buhung Bundang  melalui BDD untuk air  bersih ini, agar masyarakat benar–benar memanfaatkan air sebagai sumber segala bentuk keperluan. “Kita jadikan air ini sebagai pemicu dari segala bentuk kegiatan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat”. Beliapun mengajak kepada rekan-rekannya sesama kepala desa jika sekiranya air bersih di desa belum maksimal tentu kita harapkan agar dapat menjadi kegiatan proritas di desa. Salam Air Su Dekat!  (Muh.Saedi Jalil,S.Pd-FM-CD;Deddy S-WDA NMC)