Jakarta – Hari Air Sedunia (World Water Day) adalah hari yang diperingati atau dirayakan sebagai usaha untuk menarik perhatian publik masyarakat sedunia (internasional) mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan, dan merupakan usaha penyadaran untuk melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan.
Ini adalah hari untuk membuat perbedaan bagi anggota populasi global yang mengalami masalah terkait air, dan merupakan hari untuk mempersiapkan bagaimana kita mengelola air di masa depan secara bijak.
Inisiatif memperingati Hari Air Sedunia diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Sidang tersebut direspon Majelis Umum PBB melalui Resolusi Nomor 147/1993 dengan menetapkan 22 Maret 1993 sebagai perayaan pertama kali Hari Air Sedunia. Sejak tahun 1993 masyarakat internasional terutama negara-negara anggota PBB setiap tanggal 22 Maret memperingatinya sebagai Hari Air Sedunia dengan berbagai tema.
Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia terdapat tema khusus yang disesuaikan dengan isu sumber daya air yang dianggap penting dan perlu mendapatkan perhatian masyarakat internasional.
Tahun 2020 ini tema Hari Air Sedunia ke-28 yang diusung oleh UN Water adalah “Water and Climate Change” atau “Air dan Perubahan Iklim”. Tema ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa pertumbuhan penduduk global semakin meningkat sehingga kebutuhan air juga meningkat dan adanya perubahan iklim.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pernah mengatakan, perubahan iklim juga menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, perubahan temperatur, cuaca, serta pola hujan cenderung durasinya lebih pendek namun dengan intensitas yang tinggi sehingga kerap mengakibatkan banjir. Oleh karena itu, tahun 2020 tema Hari Air Dunia yang diusung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah “Ketahanan Air dan Tantangan Perubahan Iklim”.
Sebagaimana yang dilakukan tahun lalu, tahun 2020 ini Ditjen SDA Kementerian PUPR tetap menyelenggarakan lomba Karya Ilmiah yang diselenggarakan Balai Air di berbagai wilayah.
Kegiatan lainnya adalah “SDA Goes to School” yang melibatkan generasi muda atau kalangan pelajar. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengajak generasi muda berkontribusi menjaga keberlangsungan sumber daya air. Lomba ini diikuti oleh sejumlah pelajar SMA/SMK/Se-derajat di kawasan Jabodetabek.
Pada kegiatan “SDA Goes to School” yang dimulai sejak 11 Februari 2020, telah terpilih para finalis dan setelah melalui proses akhir (lomba pidato) ditetapkan pasangan Putra-Putri selaku Duta Hari Air 2020.
“Duta Hari Air kami harapkan dapat menyuarakan sumber air untuk kita lestarikan. Urusan air itu urusan semua pihak termasuk masyarakat sebagai pemakai air, tidak ada diantara kita yang dapat hidup tanpa minum air sehingga kita wajib melestarikan air,” ucap Widiarto, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR saat penobatan Duta Hari Air 2020 di Aula Kementerian PUPR, Rabu (11/03/2020)
Widiarto menyebut pemerintah selama ini bertugas mengelola sumber daya air dengan membangun embung, saluran irigasi, hingga bendungan. Lalu ada tugas masyarakat yakni menjaga agar sampah tidak masuk ke sungai.
“Misal penanganan sampah sebelum masuk sungai, penanganan sanitasi sebelum masuk sungai, itu upaya non struktrur yang tak kalah penting. Hari ini dalam pemilihan Duta Hari Air, kita mendorong upaya kultural dalam pengelolaan sumber daya air. Kita harapakan adik-adik generasi milenial menjadi duta kultural dalam konservasi air,” ungkapnya.
“Melalui pemilihan Duta Hari Air ini, saya berharap peserta dapat mengenal lebih banyak manfaat dan keberlangsungan air. Hingga akhirnya mereka terlibat aktif untuk berbuat dalam upaya melestarikan air,” ujar Edy Juharsyah, Plt. Sekretaris Ditjen SDA.
Awalnya terdapat 106 peserta yang mengikuti ajang ini dan mengerucut hingga 12 peserta pada babak final. Babak akhir untuk menentukan dua pemenang (Putra-Putri) dilakukan melalui adu kemampuan berpidato. Dewan Juri akhirnya memilih Daniel Sebastien Widjaja dari SMA Kanisius Jakarta dan Jeevalraj Aulakh dari SMA Saint John Meruya sebagai Duta Hari Air 2020. Keduanya berhasil menyingkirkan 10 kontestan lain di babak final.
Keduanya mengaku senang dan bangga atas pencapaian ini, tapi mereka sadar untuk melakukan berbagai hal demi mengkampanyekan pentingnya keberlangsungan air bagi masa depan.
Pelaku program Pamsima juga tidak mau ketinggalan dalam menyambut Hari Air Sedunia. Salah satunya yang dilakukan oleh Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dengan mengadakan Lomba Foto Inovasi Desa dengan caption “Pemanfaatan Air Bersih”. Penjaringan foto dari para kontestan telah dimulai 10 Maret 2020 hingga 20 Maret 2020, dan pemenangnya akan diberikan trophy dan hadiah.
Pucak acara peringatan Hari Air Sedunia dengan mengangkat tema lokal “Menabung Air, Menyiasati Perubahan Iklim”, akan dipusatkan di Desa Mandi Kapau Barat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, tanggal 24 Maret 2020
Pada puncak acara selain akan diumumkan pemenang lomba foto, Pemda setempat juga akan memberikan apresias/reward kepada Desa/KPSPAMS yang telah mencapai akses 100% dan juga KPSPAMS yang telah melakukan kemitraan untuk mewujudkan 100% akses air minum.
Namun demikian, sebagaimana informasi terakhir yang disampaikan Zulkifli, TA CDCB Pamsimas Provinsi Kalimantan Selatan, puncak acara peringatan Hari Air ditunda 14 hari terkait masifnya penyebaran virus Covid-19 di berbagai provinsi di Indonesia.
Peringatan Hari Air Sedunia mengingatkan kepada kita semua untuk arif dan bijaksana dalam mengelola ekosistem untuk mensejahterakan manusia dan bukan malah menimbulkan petaka, seperti banjir, longsor, dll.
Air adalah komponen utama adanya kehidupan di muka bumi. Mari kita tingkatkan penghargaan terhadap air dengan tidak berlaku semena-mena terhadap air dimanapun adanya. Tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah sebagai contoh, atau berlaku boros dalam penggunaan air utamanya air bersih. Mari bersama-sama wujudkan masyarakat sehat melalui akses aman air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia. (Hartono Karyatin- Media Sp. PAMSIMAS).
r style_type=”single solid” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” sep_color=”#55a098″ top_margin=”60px” bottom_margin=”60px” border_size=”3″ icon=”” icon_circle=”” icon_circle_color=”” width=”150px” alignment=”center” /]