Makasar, Sulsel – Program Pamsimas I masuk ke Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala Kota Makassar Sulawesi Selatan pada tahun 2010. Berawal dari rapat di Kantor Kelurahan Manggala, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dengan difasiitasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, mengadakan rembuk warga di kampong nipa-nipa membahas kebutuhan air minum. Masyarakat sangat membutuhkan air untuk kebutuhan sehari-hari, sementara itu, saat itu, karena keterbatasan air (kurangnya suplai) pihak PDAM setempat tidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk warga. Dari hasil rembuk warga diputuskan untuk menentukan lokasi yang bisa dijadikan tempat untuk membuat reservoir dan pengeboran. Ditemukanlah lokasi fasum dan fasos yang terletak di Jalan Gg Supu No 1 yang sempat terbengkalai sebagai lokasi pengeboran. Setelah mendapatkan persetujuan dari tokoh masyarakat dan pemerintah setempat, maka lokasi tersebut dijadikan lokasi pengeboran dan pembangunan reservoir.
Pelaksanaan kegiatan pamsimas dimulai sejak cairnya anggaran APBN, APBD dan swadaya masyarakat sekitar 250 Juta. Sosialisasipun kegiatan dilakukan kepada masyarakat, masyakarat setuju dan antusias, serta mendukung pelaksanaan kegiatan Pamsimas. Proses pengeboran berjalan selama sebulan, pada kedalaman sekitar 50 meter. Sayang hasil pengeboran tersebut menghasilkan air yang payau. Singkat cerita, alhasil program Pamsimas macet hingga satu tahun.
Setahun kemudian datanglah undangan dari Dinas PU setempat memberikan pelatihan kepada BP-SPAMS. Berbekal penguatan dari dinas PU akhirnya kami termotivasi lagi untuk memperbaiki kembali pengeboran. Husni Mubarak Selaku Ketua BP-SPAMS berinisiatif untuk membiayai sendiri pengeboran baru yang berlokasi tepat di depan rumah pribadinya. Alhamdulillah, menghasilkan secara berlimpah. Akhirnya air Pamsimas dapat dinikmati untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di wilayah Kelurahan Manggala.
Program berjalan dan berkalnjutan serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Sekretariat BP-SPAMS mulai dibenahi, pelanggan air kian bertambah. Bahkan tiga perumahan yang ada di Kelurahan Manggala dan Antang berminat menggunakan layanan Pamsimas, yakni Perumahan Griya Astra, Griya Reskita, dan Manggala Residence. Masyaeakat ditiga perumahan tersebut secara swadaya mengumpulkan dana Rp 1,6 juta per rumah untuk pengadaan jaringan pipa. Maka, ratusan rumah dapat aliran air dari Pamsimas.
Namun tidak semuanya dapat berjalan lancar, sejumlah meteran air yang telah terpasang mengalami kerusakan. Sesuai kesepakatan dengan masyarakat bahwa pada tanggal 1–5 setiap bulannya dilakukan pencatatan besarnya penggunaan air, dan tanggal 5-–10 dilakukan pembayaran. Jika terlambat membayar warga akan dikenakan denda sesuai perjanjian. Permasalahan tersebut tidak berlangsung lama dan segera teratasi.
Husni Mubarak selaku Ketua BP-SPAM tidak kekurangan akal dan mencoba mengadopsi peraturan dari PDAM. Warga yang tidak membayar iuran selama kurun waktu tiga bulan, aliran air diputus. Hal ini yang coba diterapkan secara terus menerus di Pamsimas, menyerupai PDAM. Pamsimas memiliki kelebihan dimana air baku tidak beli, hanya membayar listrik.
BP-SPAMS terus meningkatkan cara pengelolaan air dengan menyempurnakan aturan main, seperti registrasi, system tagihan, dan pengaduan telepon online 24 Jam. Untuk itu Pengurus/Anggota BP-SPAMS bekerja aktif sesuai tupoksinya masing-masing. Atas inovasi-inovasi dikembangkan Pengurus, Pamsimas Manggala menjadi buah bibir. Dinas PU Kota Makassar memberikan apresiasi atas kinerja BP-SPAMS. Bappeda setempat mengadakan kunjungan ke BP-SPAMS dan melakukan penilaian. Pada tahun 2016 Pemerintah Kota Makassar menetapkan BP-SPAMS Kelurahan Manggala sebagai pengelola air terbaik Kota Makassar kategori Pamsimas. BP-SPAMS kebanjiran kunjungan sebagai lokasi studi banding dari 34 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan. Bahkan juga kunjungan dari luar Sulawesi Selatan, seperti dari Kota Surabaya, Lombok, Bali dan NTB. Setiap ada kunjungan Pengurus selalu menyampaikan/menekankan pentingnya untuk selalu meningkatkan pelayanan.
Sebenarnya secara ekonomi pengelolaan air minum Pamsimas dapat menguntungkan. Pengelolan Pamsimas tidak jauh berbeda jauh dengan pengelolaan PDAM, bahkan PDAM bisa menggaji ribuan karyawannya. Skala produksi Pamsimas masih kecil, namun sebenarnya bisa dikembangkan menjadi lebih besar lagi. Dalam kalkulasi ringan, Pengurus BP-SPAMS Kelurahan Manggala memberikan ilustrasi jika setiap rumah tangga membayar Rp100 ribu per bulan, dikalikan 378 pelanggan hasilnya mencapai Rp37,8 juta. Income yang tidak sedikit yang dapat dikumpulkan setiap bulannya.
BP-SPAMS terus meningkatkan kualitas air yang dihasilkan dengan pengadaan mesin Reserve Osmosis (RO) untuk pengolahan air minum. Air minum yang dihasilkan bebas dari bakteri sehingga sesuai standarnisasi yang dikeluarkan Dinas Kesehatan. Dengan mesin bagus produksi air galon yang dihasilkan secara kualitas dapat bersaing dengan penyedia air minum ternama. BP-SPAMS Manggala menghasilkan tiga jenis air, yakni air baku untuk keperluan rumah tangga, air galon sesuai standarnisasi Dinkes, serta Kangen Water dengan kadar pH bisa mencapai 9,5.
Satu hal yang perlu dicatat, BP-SPAMS Manggala menggunakan mesin terbaik untuk memproduksi air galon namun dijual dengan harga murah yakni Rp 4.000 per galon. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat agar bisa hidup secara layak demi menjaga kesehatan guna menunjang aktifitas keseharian.
Kedepannya, pengelolaan air Pamsimas harus dimaksimalkan untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Air baku tersedia secara berlmpah dan gratis karena pemberian dari Tuhan YMK, hanya untuk pengelolaannya dibutuhkan biaya.
Sebagai penutup, jangan pernah lupa, karena sebuah proses tidak pernah mengkhianati hasil. Pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, tetapi mereka yang tak pernah berhenti mencoba (Ditulis oleh Husni Mubarak-Ketua KP-SPAMS Kel. Manggala Kota Makassar /Hartono Karyatin-Advocacy & Media Sp. NMC).