Blitar, Jawa Timur – Desa Banjarsari Kecamatan Selorejo merupakan salah satu desa sasaran Pamsimas III TA. 2018 di Kabupaten Blitar. Kecamatan Selorejo sendiri merupakan wilayah perbukitan, dengan kondisi topografi terjal.

Setali tiga uang, kondisi topografi Desa Banjarsari sebagian besar terjal. Desa di wilayah perbukitan ini terbagi ke dalam tiga dusun, yaitu Dusun Kalilegi, Dusun Pakel dan Dusun Lungur Kulon, dihuni 3.864 Jiwa.

Desa Selorejo merupakan salah satu dari beberapa desa yang ikut berpartisipasi dalam kepeminatan Program Pamsimas tahun 2018. Meskipun letaknya di kaki gunung Kawi, tidak termasuk daerah CAT. Desa ini tidak memiliki sumber mata air. Untuk mecukupi kebutuhan sehari-hari akan air bersih, warga desa ini masih mengambil air dari desa tetangga.

Pada tahun 1991 masyarakat Desa Banjarsari bergotong royong secara swadaya membangun sistem sarana air minum sederhana, dengan urunan dan kerja bakti untuk menyalurkan air bersih ke dusun. Seperti dituturkan Suswantoro, Ketua KPSPAMS saat ini, warga melakukan urunan untuk pengumpulan dana, setiap kepala keluarga dikenakan Rp 5 Juta, ada yang menyumbang sapi, kambing, dll. demi mewujudkan SPAM perdesaan.

Mengawali kegiatan Pamsimas, saat dilakukan IMAS, kondisi SPAMS yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat tersebut sangat memprihatinkan, air yang mengalir tidak mencukupi warganya. SPAM juga kurang terkelola dengan baik, broncap bocor dan tandon air tidak pernah penuh, pipa yang dipakai tidak standar dan bocor. Hal yang positip, sumber mata airnya cukup besar dengan debit air kurang lebih 3 liter/detik.

Sumber mata air cukup jauh – di desa tetangga di wilayah Ngrendeng, sekitar 15 km dari Dusun Kalilegi Desa Banjarsari, sehingga perlu biaya besar untuk membangun SPAM. Air yang dihasilkan dari sumber mata air tersebut kualitasnya secara umum cukup baik dan layak untuk dikonsumsi.

Kontinuitas pasokan air cukup bagus dan stabil baik di musim hujan maupun kemarau. Pengelolaan sarana dilakukan secara swadaya dan bersifat individu dengan secara bersama mengalirkan air ke rumah warga melalui pipa sederhana yang tidak memenuhi standar SNI. Masyarakat harus selalu melakukan pemeliharaan pada daerah tangkapan air (PDTA) dan mata air yang ada untuk menjaga kelestarian dan mempertahankan produktifitas air.

Untuk mewujudkan SPAM perdesaan yang lebih menjamin dalam penyediaan layanan air minum, Desa Banjarsari mengajukan diri mengikuti program Pamsimas III, dengan mengajukan BLM sebesar Rp. 245 Juta. Dana tersebut setelah ditambah APBDes dan swadaya masyarakat digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana air minum dengan sistem gravitasi, membangun sarana sanitasi di sekolah, dan kegiatan PHBS di masyarakat dan sekolah.

Kegiatan Pamsimas III TA. 2018 sudah dapat diselesaikan oleh KKM/Satlak Sumber Anugerah Desa Banjarsari, dengan nilai investasi SPAM sekitar Rp. 229.752.000.  Kini, sarana tersebut dikelola oleh KPSPAMS, kelembagaan masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat untuk mengelola sarana hasil kegiatan Pamsimas.

KPSPAMS menerapkan tarif air kepada masyarakat secara progresif, yaitu penggunaan 1 – 12 m3  dikenakan tarif Rp 850/m3, pemakaian 13 – 25 m3  dengan tarif Rp. 2.000/m3, dan 26 – 35 m3  Rp 3.000/m3, serta Rp 5.000/m3 untuk penggunaan di atas 36 m3. Tarif yang ditetapkan tersebut sudah di atas cost recovery namun belum memperhitungkan keuntungan didalamnya karena masih menggunakan tarif sosial.  Untuk pemasangan sambungan rumah (SR) dikenakan biaya sebesar Rp 5 Juta. Untuk pengembangan SPAM termasuk pemasangan sambungan rumah dilakukan oleh pengelola KPSPAMS.

Program Pamsimas telah merubah perilaku masyarakat ke arah kehidupan yang lebih sehat. Sebelum ada program Pamsimas masih ada 83 KK yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS), kini tinggal 52 KK yang masih melakukan kebiasaan lama BABS di sungai atau di kebun. Pengelola KPSPAMS terus berupaya menurunkan jumlah warga yang buang air besar sembarangan.

Saat ini jumlah sambungan rumah sebanyak 185 unit atau sudah mencapai target sesuai yang direncanakan dalam RKM. Masih ada sekitar 23% warga Desa Banjarsari yang akses air minumnya belum memenuhi 4K. Kedepannya KPSPAMS bersama Pemdes Banjarsari dengan dibantu Pemda Kabupaten Blitar terus berupaya mewujudkan akses 100% bagi seluruh warga Desa Banjarsari.  (Rodiah Astuti-DC Blitar & Tim/Hartono Karyatin-Adv & Media Sp Pamsimas)