Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Warning: Undefined array key "hidden" in /home/website/public_html/berkas/plugins/fusion-builder/shortcodes/fusion-gallery.php on line 756

Samosir, Sumatera Utara – Air merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia, hampir setiap aktivitas manusia selalu berhubungan dengan air. Kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan setiap hari sangat dirasakan salah satu desa di Kabupaten Samosir, yaitu Desa Huta Dame Kecamatan Palipi. Desa Huta Dame dihuni oleh 1.120 jiwa atau 208 KK tersebar di tiga dusun.

Kini, Desa Huta Dame tidak lagi mengalami kesulitan air. Berawal dari pelaksanaan sosialisasi kabupaten (Soskab) tentang Program Pamsimas III yang dihadiri oleh aparat Desa Huta Dame, dan selanjutnya Sosdes (Sosialisasi Desa) pada tanggal 7 Agustus 2016. Setiap tahapan kegiatan dan pertemuan untuk mewujudkan sistem penyediaan air minum perdesaan melalui Pamsimas di Desa Huta Dame, selalu diikuti dengan penuh antusias oleh segenap warga desa.

Pamsimas adalah program penyediaan air minum dan dan sanitasi bagi masyarakat perdesaan.  Kaum perempuan adalah pihak yang paling direpotkan terhadap kesulitan air, karena mereka merupakan pengguna utama air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, cuci, mandi, dan sebagainya. Karena itulah strategi untuk melibatkan kaum perempuan dalam setiap tahapan kegiatan Pamsimas sangatlah tepat. Dan itu yang dilakukan oleh Tim Fasilitator Pamsimas yang mendampingi Desa Huta Dame. Dalam setiap tahapan kegiatan Pamsimas, termasuk yang bersifat fisik, partisipasi kaum perempuan sangat menonjol.

Pada Bulan Agustus 2017, pekerjaan pembangunan intake mulai dilaksanakan oleh masyarakat desa. Letak lokasi pembangunan intake yang jauh dan hanya dapat diakses dengan jalan kaki, cukup menyulitkan warga saat pengangkutan bahan material ke lokasi pembangunan intake. Namun hal tersebut tidak menjadi kendala bagi warga desa yang sudah lama mendambakan air bersih. Sejak dilakukan sosialisasi dan pertemuan warga telah disepakati bersama-sama, setiap warga Huta Dame termasuk para ibu-ibu atau kaum perempuan akan melaksanakan gotong royong dalam mengangkut bahan material sebagai bentuk swadaya (kontribusi inkind). Inkind juga direalisasikan masyarakat untuk pekerjaan penggalian jalur pipa dengan tetap melibatkan kaum perempuan.

Pengalaman keterlibatan kaum perempuan dalam pembangunan fisik air minum merupakan pengalaman yang sangat berharga. Hal ini dikarenakan porsi pekerjaan yang memerlukan tenaga berat dan biasanya hanya dikerjakan oleh laki-laki, juga dilakukan kaum perempuan Desa Huta Dame. Semua dapat dikerjakan bersama-sama dengan penuh semangat kegotongroyongan untuk kepentingan bersama.

Kini sarana air minum telah terbangun di desa mereka. Masyarakat sudah tidak kesusahan lagi untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Satu harapan yang ada di dalam benak mereka, agar sarana air minum yang telah dibangun saat ini melalui Program Pamsimas III dapat tetap berkesinambungan dan terpelihara terus sehingga dapat dinikmati sampai ke anak cucu mereka nantinya. (Lukas M Sinaga-DC Samosir/Hartono Karyatin-Advocacy & Media Sp. Pamsimas)