Klaten, Jawa Tengah – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupanm masyarakat. Antisipasi penyebaran virus yang mematikan ini telah dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, termasuk yang dilakukan para pelaku program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Sejumlah KPSPAMS di Kabupaten Klaten menunjukkan kepedulian dan ikut ambil bagian dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 secara meluas. KPSPAMS atau Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi merupakan lembaga yang dibentuk masyarakat desa untuk mengelola sarana air minum dari hasil kegiatan Pamsimas.
Sebut saja KPSPAMS Desa Randulanang di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Desa Randulanang merupakan penerima bantuan sarana air minum dan sanitasi pedesaan yang dibangun melalui program Pamsimas tahun 2009. Sarana air minum yang saat ini dikelola KPSPAMS secara mandiri sudah dapat melayani kebutuhan air minum bagi seluruh warga desa (akses 100%).
Desa Randulanang merupakan salah satu penerima ‘Pamsimas Award Tahun 2017’ dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai desa Pamsimas terbaik.
Sebagai wujud kepedulian, KPSPAMS Desa Randulanang menyisihkan Rp 10 juta dari keuntungan dalam pengelolaan air minum untuk pengadaan masker dan desinfektan. Masker dibagikan kepada anggota KPSPAMS yang merupakan pelanggan air dan desinfektan digunakan untuk menyemprot rumah warga dan sarana umum lainnya. KPSPAMS juga memberikan potongan harga (discount) kepada para pelanggannya dengan cukup membayar iuran 50% selama bulan Mei – Juli 2020.
Lain halnya yang dilakukan KPSPAMS Desa Sedayu di Kecamatan Tulung. Mereka membangun sarana cuci tangan (SCT) di tempat-tempat strategis di sepanjang jalur perpipaan yang dibangun Pamsimas. Pengadaan SCT tersebut guna memudahkan masyarakat untuk melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) setelah melakukan aktifitas di luar rumah dan pada saat-saat yang diperlukan. Pamsimas sendiri sedari awal telah memperkenalkan budaya CTPS kepada masyarakat dan anak-anak sekolah sebagai bagian dari menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Selain contoh dua KPSPAMS di atas; KPSPAMS yang ada di Desa Tibayan di Kecamatan Jatinom, Desa Cucukan di Kecamatan Prambanan, dan Desa Bogem di Kecamatan Bayat, serta Desa Kemiri di Kecamatan Tulung, juga memberikan keringanan iuran air selama tiga bulan.
Tentu saja hal ini dilakukan KPSPAMS untuk meringankan beban masyarakat, dengan tetap mempertimbankan kemampuan keuangan KPSPAMS di desa masing-masing agar tidak mengganggu keuangan lembaga.
KPSPAMS sebagai lembaga non-profit yang dibentuk pasca program program Pamsimas telah menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga yang bermanfaat bagi masyarakat di perdesaan. Dengan slogan KPSPAMS Kabupaten Klaten “Selama air mengalir pahala mengalir tiada akhir” menjadi semangat kepedulian kerelawanan yang telah mengakar di kalangan para pelaku KPSPAMS di Kabupaten Klaten.
Semoga pandemi COVID-19 segera berakhir dan kehidupan menjadi lebih baik. (Mirza–DC Klaten/Sri Wahyuni-TA CDCB Jateng/Hartono).