Semarang, Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui PT Penjamin Kredit Daerah Jawa Tengah bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan organisasi internasional non-pemerintah-Water.org, menjalin sinergi dengan meluncurkan program Fasilitas Kredit Air Minum dan Sanitasi. Fasilitas ini diberikan untuk BPR dan BKK di seluruh Jawa Tengah yang memiliki produk pembiayaan air dan sanitasi, baik perorangan maupun kelompok.

Peluncuran program Fasilitas Kredit Air Mimun dan Sanitasi dilakukan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Patra Convention Hotel, Semarang, Selasa (17/12/2019). Acara peluncuran tersebut disaksikan Direktur Pengembangan SPAM, DJCK Kementerian PUPR Yudha Mediawan dan Direktur Operasional Water.org Indonesia Don Johnston serta Komisaris dan Direktur Utama PT Jamkrida Jateng Sijarwanto Dwiatmoko dan Nizar Siregar.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menuturkan, Pemprov Jateng berupaya mencapai Universal Access 100-0-100, yang artinya akses air minum terpenuhi sebesar 100%, 0% kawasan kumuh dan 100% sanitasi lingkungan terpenuhi dengan baik.

“Pemerintah menargetkan tercapainya 100% akses sanitasi layak pada akhir tahun ini. Sanitasi merupakan bagian dari enam target SDG’s di 2030 dan masuk dalam 17 tujuan SDG’s, yakni menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang,” ujar Taj Yasin.

Jaminan yang diberikan Jamkrida dan Water.org, lanjutnya, akan sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapat mengakses air bersih dan jamban. Pemprov Jateng tentu akan mendorong perluasan kredit tersebut.

Namun, tutur Taj Yasin, diingatkan tersedianya air bersih erat kaitannya dengan perlakuan masyarakat terhadap air, sehingga mengedukasi masyarakat agar menjaga air supaya tidak tercemar dan meningkatkan kesadaran untuk menanam pohon sangat penting.

Sementera itu Direktur Pengembangan SPAM, DJCK Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan, peluncuran kredit penjaminan ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama antara CPMU Program PAMSIMAS Direktorat Pengembangan SPAM, DJCK Kementerian PUPR dengan Water.org Indonesia No. 1/PKS-CPMU/VII/2018 dalam rangka percepatan akses air minum dan sanitasi menuju pelayanan 100% bagi seluruh rakyat Indonesia.

Yudha Mediawan menambahkan, salah satu wujud nyata dalam mendukung pencapaian target air minum dan sanitasi layak bagi masyarakat di seluruh Indonesia khususnya di wilayah perdesaan, adalah program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2008 dengan membangun SPAM perdesaan berbasis masyarakat di 22.237 desa/kelurahan yang tersebar di 396 kabupaten/kota di 33 provinsi, dengan tambahan akses air minum dan sanitasi layak bagi 16,8 juta jiwa (Des, 2018). Melalui program PAMSIMAS, ditargetkan akan dibangun SPAM perdesaan di 27.000 desa hingga akhir tahun 2019.

Bantuan pemerintah melalui program PAMSIMAS merupakan stimulan yang diberikan kepada masyarakat sebagai initial investment untuk membangun infrastruktur dasar SPAM, selanjutnya untuk pengembangannya merupakan tanggung jawab masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Pembiayaan dari stimulan pemerintah melalui program PAMSIMAS baru mampu melayani kurang dari 50% penduduk desa. Di sisi lain, Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) selaku pengelola sarana pasca program PAMSIMAS, memiliki keterbatasan SDM dan pendanaan, karenanya dibutuhkan keterlibatan lembaga keuangan untuk berpartisipasi dalam pembiayaan pengembangan pelayanan air minum melalui penyediaan kredit mikro sampai tercapai pelayanan 100%.

Sementara itu, Komisaris PT Jamkrida Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, air dan sanitasi merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat

“Tantangan kami memenuhi akses air bersih dan kredit jamban. Kami akan mendorong terjadinya investasi air bersih dan sanitasi di masyarakat. Ini tentu menjadi penting,” ujar Sujarwanto.

“Terima kasih kepada BPR BKK yang sudah menjalankan peranan ini, sehingga membantu terselesaikannya akses masyarakat terhadap jamban dan air bersih. Seperti di Grobogan dan Pekalongan,“ tambahnya.

“Skema kredit mikro SPAM perdesaan fokus pada menciptakan kondisi yang mempermudah KPSPAMS mengakses lembaga keuangan. Kami dan program PAMSIMAS memberikan pelatihan kepada KPSPAMS agar mereka mampu, antara lain, menyusun laporan keuangan, rencana peningkatan pelayanan, rencana anggaran biaya, dan melaksanakan pengelolaan akses air bersih,” ujar Direktur Operasional Water.org Indonesia Don Johnston.

“Kami dan program PAMSIMAS juga menggandeng lembaga keuangan agar mereka dapat mengembangkan skema pinjaman yang lebih terjangkau untuk masyarakat. Hasilnya, masyarakat dapat memenuhi syarat untuk meminjam uang yang nantinya dipakai untuk misalnya membeli pompa air, membangun sumur bor, atau menambah jumlah sambungan rumah (SR) agar jangkauan aliran air lebih luas lagi,” tambahnya.

“Dengan keterlibatan lembaga penjamin, dalam hal ini PT Jamkrida Jawa Tengah bisa membantu membuat lembaga keuangan menjadi lebih convidence dalam menyalurkan kredit kepada KPSPAMS,” ujar Johnston sekaligus mengakhiri sambutannya (Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).