Cirebon, Jawa Barat – Yuyun Yuningsih merupakan salah satu pengurus KPSPAMS ‘Banjar Wijaya’ Desa Putat Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat.  Ibu tiga anak kelahiran Cirebon, 8 Juli 1981 ini tinggal di Dusun III Rt 003 RW 003 Desa Putat. Ibu rumah tangga ini cukup aktif di berbagai kegiatan di wilayahnya termasuk menjadi salah satu anggota kader Posyandu dan kader PKK.

Walaupun pendidikan hanya sampai sekolah Paket C, namun berkat ketekunan dan keaktifan di berbagai kegiatan lingkungan serta sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan pemerintah desa, kecamatan maupun kabupaten, sehingga memiliki pengetahuan tentang sosial maupun lingkungan. Istri E Robi Purnama ini tidak pernah mengeluh walaupun dengan aktif dan mengikuti berbagai kegiatan cukup menguras tenaga, waktu maupun fikiran tanpa memperoleh imbalan.  Dengan ikhlas dan sabar ia termotivasi untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang sebanyak-banyaknya.

Pada tahun 2018 Desa Putat mendapatkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas III.  Program tersebut mensyaratkan adanya keterlibatan kelompok perempuan dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengelolaan sarana terbangun.  Karena keaktifan dan keramahannya dalam bersosialisasi, akhirnya Yuyun Yuningsih dipercaya masyarakat menjadi pengurus KPSPAMS (Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) untuk mengelola sarana air minum Pamsimas.

Dari awal perencanaan sampai dengen pelaksanaan dan pengelolaan sarana, Yuyun selalu hadir dan aktif dalam semua kegiatan.   Ia terlibat aktif saat sosialisasi program, IMAS, penyusunan RKM maupun pada setiap pelatihan-pelatihan.  Dengan pengalaman yang dimilikinya, ia mampu menyerap semua pengetahuan tentang air minun dan urusan administrasi, walaupun untuk memahaminya diperlukan proses dan waktu untuk menyerapnya.

Sosok yang ramah dan tegas ini sampai sekarang masih dipercaya menjadi Sekertaris  KPSPAMS ‘Banjar Wijaya’ Desa Putat.  Honor yang didapat sebagai pengurus KPSPAMS  tidak seberapa, namun ia masih bertahan dan terdorong semangat untuk selalu melayani masyarakat terutama dalam pelayanan air bersih dan sanitasi.

Sebelum adanya program Pamsimas  masyarakat kesulitan mendapatkan pasokan air bersih yang layak untuk diminum dan memasak, lebih-lebih di musim kemarau.  Masyarakat selalu antri dan harus berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih. Itulah yang memotivasi Yuyun untuk selalu aktif dalam pelayanan air bersih termasuk menjadi pengurus KPSPAMS  agar warga desa mudah mendapatkan pelayanan air minum.

KPSPAMS ‘Banjar Wijaya’ saat ini mampu melayani kebutuhan air bagi 594 kepala keluarga (KK) atau 1.933 jiwa melalui 413 sambungan rumah (SR).  Jumlah pemanfaat sebanyak itu hanya dilayani dengan satu sistem sarana air minum yang dibangun melalui kolaborasi berbagai program dan pendanaan.  Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) perdesaan yang dibangun melibatkan Program ABT tahun 2017 berupa sumur bor yang pengerjaannya dikerjakan pihak ketiga tanpa melibatkan masyarakat.  Setahun kemudian, tepatnya 2018, datanglah program Pamsimas dengan membangun menara air kapasitas 32 M3 dilengkapi jaringan perpipaan sepanjang 3.000 meter serta pembangunan jamban sekolah dan sarana cuci tangan (CTPS).  Pada tahun 2020 KPSPAMS kembali mendapatkan bantuan program Hibah Air Minum Perdesaan (HAMP) APBD tahun 2020.   .

Untuk mencapai jumlah pemanfaat sebanyak itu pada awalnya pengurus KPSPAMS mengalami kesulitan dan kendala, salah satunya karena pemahaman warga dan pengalaman sebelumnya dimana sarana air minum yang dibangun terbengkalai dan tidak bermanfaat untuk masyarakat. Pengalaman buruk dimasa lalu inilah yang menjadi tantangan KPSPAMS untuk membuktikan program Pamsimas akan lebih baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.  Sosok Yuyun yang sering hadir dalam pengajian, kegiatan Posyandu, dan kegiatan-kegiatan ibu PKK lainnya serta rajin mensosialisasikan program Pamsimas, turut memberikan andil dan memberikan pemahaman positif kepada masyarakat.

Akhirnya dengan kesabaran, kegigihan dan keinginan yang kuat untuk merubah paradigma masyarakat bahwa program Pamsimas berberda, Yuyun bersama segenap pengurus KPSPAMS berhasil menarik minat masyarakat berpastisipasi dalam seluruh tahapan kegiatan Pamsimas, termasuk menarik minat warga untuk sambungan rumah dan membayar iuran.

Ada kebanggaan tersendiri bagi Yuyun saat mendapati warga Dusun III tidak  lagi mencari air yang  jauh dan mengantri untuk mendapatkan air bersih.  Kini, warga masyarakat sudah dapat menikmati air bersih dari rumah masing-masing dengan cukup memutar kran.  Dengan menjadi bagian dari KPSPAMS setidaknya Yuyun dapat membantu kebutuhan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari.  Ia pun memiliki pengetahuan dan ketrampilan administrasi keuangan yang diajarkan fasilitator Pamsimas dan mampu mengelola administrasi dan keuangan KPSPAMS lebih baik sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

Tidak semua orang dapat menerima keberadaan KPSPAMS dengan baik, selalu saja ada masyarakat yang curiga terkait pengelolaan KPSPAMS terutama dalam mengelola keuangan.  Masih ada sebagian  warga yang beranggapan pungutan iuran air hanya dinikmati oleh pengurus KPSPAMS.  Namun berkat pengelolaan keuangan yang baik didukung kelengkapan adminstrasi dan dilakukan secara transparan melalui penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada warga, anggapan miring tersebut dapat ditepis dengan sendirinya dan warga semakin menaruh hormat dan kepercayaan kepada KPSPAMS.

Program Pamsimas memang beda, dan mampu menepis pengalaman buruk program sejenis sebelumnya.  Program Pamsimas memberi banyak manfaat kepada masyarakat selain memberikan kemudahan bagi warga dalam mengakses air minium.  Warga masyarakat tidak perlu lagi bangun pagi-pagi untuk mencari air atau menghentikan pekerjaan sementara karena harus mencari air sehingga memiliki waktu lebih banyak untuk beristirakat.  Waktu yang ada bisa lebih dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan lainnya yang lebih produktif.  Bagi warga yang sebelumnya masih membeli air dengan harga Rp 1.500 untuk 40 liter (2 derigen), kini cukup membayar iuran Rp 2.500 untuk mendapatkan 1 M3 atau 1.000 liter air, sehingga pengeluaran bisa lebih dihemat.

Kini tantangan yang dihadapi Yuyun dan pengurus KPSPAMS lainnya adalah mewujudkan pelayanan air minum 100% bagi seluruh warga Desa Putat.  Saat ini Pamsimas baru mampu melayani kebutuhan air minum bagi 70% warga desa, sedangkan 30% lagi belum terlayani dengan baik. Yuyun bersama segenap pengurus KPSPAMS senantiasa berkoordinasi dengan fasilitator, pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten untuk mencari peluang-peluang pendanaan dan program untuk mewujudkan 100% akses air minum bagi seluruh warga desa. (Dedi Nuryadi – FM CD Kab Cirebon/ Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).